Pengetahuan dan keterampilan
Tidak perlu diragukan lagi bahwa pendidikan itu menambah pengetahuan genrasi muda, juga menambah keterampilan mereka.
Pengetahuan ini menjadi bekal bagi anak-anak atau generasi penerus menyongsong masa depannya. Di lembaga pendidikan mereka akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai modal dasar untuk melanjutkan kehidupan.
Di sekolah mereka mendapat berbagai pelajaran yang mengajarkan berbagai bentuk ilmu pengetahuan. Anak-anak belajar matematika, biologi, agama, kimia, fisika, dan masih banyak lagi.
Begitu juga ketika di perguruan tinggi, mereka memperoleh pendidikan yang sesuai dengan jurusan atau program studi yang dipilih.
Demikian pula halnya dengan keterampilan atau keahlian. Di samping pengetahuan, generasi muda juga dilatih keterampilan atau keahlian tertentu. Keterampilan atau keahlian itu, secara langsung maupun tidak langsung, akan bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak.
Pendidikan yang baik juga akan memberikan hal-hal yang bersifat softskill seperti kedisiplinan rasa tanggung jawab, kesediaan menghargai orang lain, etika, dan moral yang baik.
Kemampuan berpikir kritis, logis, dan analitis
Pendidikan juga melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis, logis, dan analitis. Kemampuan berpikir ini sangat bermanfaat bagi peserta didik, ketika mereka harus berhadapan dengan berbagai persoalan atau masalah.
Kemampuan berpikir logis lebih mengandalkan logika atau akal sehat. Bukan sekadar mengikuti apa yang dikatakan kebanyakan orang atau apa yang sudah menjadi sesuatu yang mesti diikuti. Tidak juga mempercayai takhayul. Akal sehat (common sense) diutamakan.
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk melihat persoalan secara kristis dengan mengajukan sejumlah pertanyaan untuk menguji kebenaran suatu pandangan atau pendapat. Jadi, tak sekadar ikut arus tanpa reserve.