Disebutkan, kriteria menjadi kolumnis Kompas.com, yakni (minimal memenuhi salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3 yang meminati isu-isu spesifik, politisi baik dari independen maupun partai politik.
Nah, jika pembaca memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh redaksi Kompas.com, silakan mendaftarkan diri sebagai penulis.
Cara mendaftar tidak rumit-rumit amat. Sudah disediakan link untuk mendaftar. Tinggal Anda klik dan isi data diri secara benar. Form pendaftaran dapat dilihat di kolom Kompas.com.  Anda bisa mendaftar di situ.
Setelah mendaftar dan dinyatakan diterima sebagai kolumnis, saatnya Anda lanjutkan dengan menulis. Tersedia tombol link tempat Anda menulis. Tinggal klik link tersebut, lalu akan tampak form yang siap diisi dengan artikel Anda. Ketik dulu artikel Anda di word, lalu copy dan paste di form ini.
Disediakan juga form untuk mengunggah foto atau gambar untuk melengkapi tulisan. Saya sendiri belum pernah menyertakan gambar atau foto. Redaksilah yang berbaik hati melengkapi artikel saya yang dimuat dengan foto yang relevan.
Kapan dimuatnya? Sabar dulu ya. Begitu Anda meng-upload tulisan, tidak serta-merta dimuat. Butuh beberapa lama bagi redaksi atau editor untuk menyeleksi (menyetujui atau tidak) dan mengeditnya jika dipandang perlu.
Perlu waktu sehari sampai dengan dua hari untuk mendapatkan informasi apakah artikel yang Anda unggah dimuat atau ditolak.
Menulis di Kompas.com, seleksinya memang lumayan ketat. Mirip dengan kalau kita menulis untuk koran atau majalah cetak, ada seleksinya. Jika isinya berkesesuaian dan secara redaksional terbilang bagus, ya biasanya dimuat.
Jika tulisan dimuat, akan ada pemberitahuan kepada penulisnya. Jika ditolak, akan ada juga pemberitahuan. Pemberitahuan itu disampaikan di dashboard yang disediakan Kompas.com kepada para kolumnis.
Dengan pemberitahuan tersebut, si penulis tidak perlu risau atau was-was apakah tulisannya dimuat atau tidak. Dimuat atau ditolak, sudah diinformasikan melalui dashboard penulis. Menyenangkan, bukan?