Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Resolusi Tahun 2023: Hidup Hemat, Keuangan Sehat!

27 Desember 2022   15:28 Diperbarui: 30 Desember 2022   13:19 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbelanja sesuai dengan kebutuhan saja. (Sumber gambar: pixabay.com/Circe Denyer)

Pernahkah Anda melihat ada orang yang penghasilannya besar tapi selalu kekurangan uang sehingga mesti pinjam sana-sini? Pernahkan Anda mengetahui orang yang pendapatannya di atas rata-rata tapi banyak berutang? Apakah penyebabnya menurut Anda?

Kebiasaan Hidup Boros

Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam pengelolaan atau pengaturan uang. Bukan pemasukan atau penghasilannya yang kurang, melainkan pola pengeluaran atau belanjanya yang terlalu boros.

Mesti ditemukan penyebabnya secara jelas dan pasti mengapa sampai terjadi hal demikian. Ada baiknya diperiksa satu per satu sektor pengeluarannya.

Kalau penghasilan sudah mencukupi, bahkan sudah besar, tetapi masih saja kekurangan uang, pasti ada masalah di sektor pengeluaran. Anjuran yang cocok untuk kasus ini adalah penghematan.

Pola Hidup Hemat

Penghematan? Saya 'kan sudah hidup hemat, mungkin begitu bantahan Anda. Benarkah sudah hemat?

Tidakkah ada bagian-bagian tertentu dari pengeluaran yang ternyata selama ini menjadi sumber pemborosan. Bagai saluran pipa, ada yang bocor di beberapa titiknya. Kalau dibiarkan bocor, maka akan banyak air yang terbuang percuma.

Demikian juga dengan keuangan Anda. Kalau ada yang bocor di sana-sini, ya, akan terus saja mengalami kekurangan.

Nah, bagian-bagian mana saja yang perlu di-cek? Mari kita bahas lebih lanjut selagi Anda mempersiapkan resolusi tahun 2023.

Pertama, penggunaan listrik. Penggunaan listrik secara hemat sudah jamak dianjurkan. Kalau listrik tidak digunakan, ya matikan atau cabut saja.

Misalnya, lampu. Apakah pada siang hari Anda masih tetap menggunakan lampu untuk bekerja di kamar? Seberapa perlukah menyalakan lampu saat bekerja?

Tidakkah Anda bisa bekerja ke tempat yang lebih terang dengan memanfaatkan sinar matahari yang masuk sebagai pengganti lampu?

Pemakaian lampu seyogianya dikontrol. Misalnya, penggunaan lampu jenis LED sangat dianjurkan karena dapat menghemat energi listrik.

Menghidupkan lampu sedikit agak malam dan mematikannya sebelum matahari terbit, juga cara yang baik untuk penghematan.

Jangan lupa hemat listrik (Sumber gambar: apartmentguide.com).  
Jangan lupa hemat listrik (Sumber gambar: apartmentguide.com).  

Kedua, penggunaan air. Penggunaan sumber daya air pun seyogianya dicermati. Caranya? Jangan biarkan pipa air pecah sehingga ada air yang merembes keluar. Jika ini dibiarkan berlama-lama, bukan tidak mungkin pembayaran rekening air akan jauh membengkak.

Jangan lupa mematikan air saat tidak digunakan. Pastikan posisi keran dalam keadaan mati ketika keluar rumah.

Banyak terjadi, orang lupa mematikan keran air ketika meninggalkan rumah.  Ketika kembali ke rumah, ternyata air di bak kamar mandi sudah meluap dan terbuang jatuh ke saluran air dan mengalir menuju got. Ini sungguh membuang sumber daya air yang seharusnya dihemat.

Ingatlah, di tempat yang berbeda, orang kesulitan akan air bersih, sementara kita menggunakan dan membuang air begitu saja, baik disengaja maupun tidak.

Hemat air adalah salah satu cara untuk mengurangi pemborosan di sektor pengeluaran keuangan. Jika Anda hemat, maka rekening air yang wajib Anda bayarkan setiap bulannya akan jauh lebih kecil.

Ketiga, penggunaan internet. Kebutuhan akan internet sudah tak bisa dibendung. Orang modern mesti bersahabat dengan internet, bukan? Jika tidak, maka akan segera di-cap sebagai orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman.

Internet kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Tanpanya, kehidupan terasa tidak lengkap, bahkan sulit. Apalagi sekarang dan nanti, kebutuhan akan sumber daya yang satu ini tidak bisa dielakkan.

Yang bisa dilakukan adalah penghematan dalam pemakaiannya. Gunakan dan manfaatkan internet jika diperlukan saja. Karena internet juga sumber daya yang bisa menguras isi kantong Anda, maka Anda mesti bijak dalam menggunakannya.

Ada anjuran untuk berlangganan internet selama setahun di salah satu penyedia (provider). Kalau berlangganan selama setahun, biasanya akan mendapatkan harga yang relatif lebih murah daripada harga akumulatif yang Anda bayarkan di counter setiap bulannya. Jadi, di sini pengeluaran uang untuk berlangganan internet bisa dihemat. 

Di samping itu, Anda juga bisa menghemat penggunaan internet pribadi dengan memanfaatkan fasilitas wifi yang disediakan di kantor  atau di kampus Anda. 

 Gunakan fasilitas wifi ditempat kerja (Sumber gambar: xconomy.com).  
 Gunakan fasilitas wifi ditempat kerja (Sumber gambar: xconomy.com).  

Keempat, mengerem nafsu berbelanja. Berbelanja berlebihan merupakan salah satu sumber kebocoran keuangan yang sering terjadi. Banyak uang yang dikeluarkan untuk belanja ini-itu. Lalu, bagaimana?

Setidaknya ada tiga strategi yang bisa Anda lakukan untuk menghemat uang belanja. Pertama-tama, hanya membeli barang yang benar-benar Anda butuhkan. Selanjutnya, membeli barang yang ada diskon atau potongan harga dengan tetap memastikan kualitasnya.

Yang berikutnya, membeli barang yang berkualitas. Produk yang berkualitas biasanya harganya lebih mahal. Kendati lebih mahal, tapi biasanya barang tersebut lebih awet, bisa lama dipakai, dan lebih nyaman dipakai.

Kendati harganya sedikit lebih mahal, tapi awet dan memberi kepuasan pada si pemakai. Jadi, Anda tidak perlu berulang kali membeli produk yang sama. Ini sebuah cara penghematan juga.

Menabungkan Sisanya

Setiap kali muncul dorongan untuk berbelanja, kendalikan diri dengan memikirkan dampak jangka panjangnya. Memikirkan akibatnya di kemudian hari.

Menabung dan investasi itu penting (Sumber gambar: mashvisor.com).  
Menabung dan investasi itu penting (Sumber gambar: mashvisor.com).  

Jika Anda membeli barang padahal barang itu tidak benar-benar Anda butuhkan, konsekuensinya Anda akan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sejatinya sama sekali tidak perlu.

Atau, sebaliknya, Anda memikirkan jangka panjang dengan memilih menabung atau berinvestasi demi terciptanya kondisi keuangan yang lebih baik nantinya. Yang disebutkan terakhir inilah yang, pada hemat penulis, lebih bijak.

Dan, sisa dari penyisiran terhadap semua pengeluaran atau belanja yang saya sebutkan di atas, seyogianya ditabung atau diinvestasikan.

Menabung dan berinvestasi adalah cara yang banyak dianjurkan agar sektor finansial Anda lebih sehat dan semakin sehat. Pengeluaran hemat, keuangan sehat, itulah goal-nya.

(I Ketut Suweca, 27 Desember 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun