Perencanaan keuangan bagi keluarga muda sangatlah penting. Dengan perencanaan ini, sebuah keluarga yang belum lama menikah akan bisa menata keuangan dengan baik dan terhindar dari kesasalahan dalam penanganannya.
Dalam artikel ini kita bahas lebih jauh mengenai keuangan keluarga muda dengan menyorotinya dari dua sisi, yaitu sisi pemasukan dan sisi pengeluaran. Seperti apa?
Sisi Pemasukan
Sebuah keluarga muda pada umumnya sudah memiliki sumber penghasilan. Kalau tidak kedua-duanya, minimal salah satunya -- suami atau istri, Â sudah mempunyai penghasilan yang bisa diandalkan untuk menghidupi keluarga.
Mungkin sumber penghasilan tersebut berasal dari gaji sebagai karyawan perusahaan atau lembaga pemerintahan. Pendapatan yang diperoleh bisa juga dari bisnis yang dijalankan. Dari mana pun sumber penghasilan itu diperoleh, ini merupakan modal awal untuk hidup berumah tangga.
Dari sisi penghasilan, barangkali belum begitu besar jumlahnya, lantaran keluarga muda belum lama bekerja.
Keadaan pendapatan yang terbatas ini mengharuskan pasangan muda memperketat pengeluaran tanpa harus menjadi pelit terhadap diri sendiri dan terhadap orang di sekitarnya.
Apabila tekun dan berprestasi dalam karier, tentu akan memperoleh income yang kian bertambah. Hal ini selaras dengan kemajuan perusahaan dan kontribusi terhadap perusahaan. Jika berhasil, mungkin ia akan mendapatkan promosi jabatan yang berarti pula mendapatkan kenaikan gaji.
Jika suami dan istri sama-sama bekerja, tentu saja keadaannya lebih baik. Akan tetapi, beban keuangan harus disepakati terlebih dahulu: siapa menanggung biaya apa.
Sekadar contoh, pihak suami akan menanggung beban cicilan rumah, cicilan kendaraan, dan beberapa lagi yang lainnya. Sedangkan, pihak istri menanggung biaya konsumsi sehari-hari.