Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah yang Sebenarnya Kita Cari Saat di Bangku Kuliah?

21 September 2022   08:58 Diperbarui: 21 September 2022   17:32 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut penulis, berpikir rasional adalah berpikir dengan menggunakan akal sehat. Tidak mengandalkan perasaan, apalagi tahayul belaka. Berpikir rasional lebih mengedepankan akal dalam membedah persoalan.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk melihat persoalan secara cermat dari berbagai aspek untuk menemukan kelebihan dan kekurangannya. Terhadap kekurangan yang ada,  ditawarkan solusi yang relevan.

Berpikir sistematis adalah kemampuan berpikir secara berurutan dari satu bagian ke bagian berikutnya terhadap suatu persoalan. Dengan kata lain, berpikir sistematis membekali seseorang untuk bisa melihat persoalan berdasarkan urutan-urutannya, sekaligus menemukan solusi yang cocok dengan persoalan.

Berpikir analitis adalah cara berpikir yang mengedepankan kemampuan dalam menganalisis persoalan dari berbagai sudut pandang dan secara komprehensif.

Dengan cara berpikir seperti ini, maka diharapkan orang akan bisa membedah permasalahan dan menemukan jalan keluar yang tepat, tidak menimbulkan masalah baru.

Dan, kemampuan berpikir rasional, kritis, sistematis, dan analitis ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa pada saat lulus dan memasuki dunia kerja. Ia akan lebih mampu menangani berbagai persoalan dengan kemampuan berpikir yang jauh lebih baik.

Keempat, kuliah untuk membentuk sikap mental dan perilaku diri yang baik.

Aspek sikap mental dan perilaku ini sangat diutamakan. Apalah gunanya seseorang yang memiliki skill yang tinggi, tetapi attitude-nya jelek. Apalah artinya pengetahuannya luas, tapi perilakunya tidak terpuji.

Oleh karena itu, menjadi hal yang penting dan mendasar masalah attitude ini. Tanpa sikapa dan perilaku yang baik, maka orang akan susah diterima di masyarakat atau di dunia kerja. Lembaga yang membutuhkan tenaga kerja tentu tidak akan mau menerima dia yang bertemparamen tidak baik apalagi tidak memiliki sopan santun atau etika dalam pergaulan.

Pribadi yang kurang beretika akan sulit diterima dalam dunia kerja. Siapa yang mau bekerja sama dengan pribadi yang tidak menghargai orang lain, orang yang suka menyombongkan diri, dan memandang rendah orang lain?

Kelima, kuliah untuk memperluas jaringan (network).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun