Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Apakah yang Sebenarnya Kita Cari Saat di Bangku Kuliah?

21 September 2022   08:58 Diperbarui: 21 September 2022   17:32 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa (SHUTTERSTOCK) 

Dunia pendidikan selalu menarik untuk didiskusikan. Tentu kita semua memandang dan meyakini bahwa pendidikan itu sangat penting, sampai-sampai banyak dari kita menekuninya hingga perguruan tinggi.

Asal Tidak Menganggur?

Akan tetapi, apa sejatinya yang kita cari melalui pendidikan tinggi? Atau, lebih tepatnya, apakah yang ingin kita dapatkan saat dan setelah kuliah?

Memangnya selama ini kita hanya berpikir memilih kuliah agar tidak menganggur saja? Atau, sekadar mendapatkan predikat sebagai mahasiswa?

Tentu saja tidak, bukan? Ada hal-hal yang mendasar yang menjadi alasan mengapa kita meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi; merasa tidak cukup dengan bekal pendidikan sebelumnya.

Mari kita telusuri dan renungkan lebih jauh mengapa (dulu) kita merasa perlu melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.

Pertama, kuliah untuk mendapatkan ijazah.

Ya, kita menekuni kuliah selama lebih kurang empat tahun lamanya untuk program S1 adalah untuk mendapatkan selembar ijazah. Ijazah itu merupakan modal dasar pada saat melamar pekerjaan.

Tentu saja dengan selembar ijazah sarjana kita berharap bakal mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan ijazah di bawahnya. Semakin tinggi pendidikan penghargaannya pun semakin besar, demikian terjadi pada umumnya.

Tentu saja melalui pendidikan kita tidak hanya butuh ijazah. Kalau orang hanya butuh ijazah, orang boleh jadi akan mengabaikan kualitas.

Kedua, kuliah untuk mendapat pengetahuan dan keahlian di bidang tertentu.

Pendidikan memberikan seperangkat teori yang diperlukan mahasiswa. Dengan pengetahuan teoritis tersebut mahasiswa akan mendapatkan bekal yang memadai untuk menyongsong masa depannya.

Di samping pengetahuan, mahasiswa dibekali juga dengan keahlian di bidangnya sesuai dengan jurusan yang diambil.

Kalau di jurusan akuntansi, misalnya, ia akan memiliki keahlian di bidang akuntansi. Kalau di bidang ilmu komputer, yang bersangkutan akan memiliki skill yang memadai di bidang tersebut.

Kalau di ilmu komunikasi, mahasiswa mendapatkan kemampuan menulis berita dan artikel dengan baik, keterampilan public speaking, dan sebagainya.

Mencari apa di bangku kuliah? (Sumber gambar: southernminn.com).  
Mencari apa di bangku kuliah? (Sumber gambar: southernminn.com).  

Jadi, di samping mendapatkan pengetahuan teoritis, pengalaman praktik di kampus dan di luar kampus pun dibekali kepada para mahasiswa. Dengan pengetahuan dan skill  itu, mereka lebih siap memasuki dunia kerja ketika lulus.

Ketiga, kuliah untuk mengasah kemampuan berpikir.

Tidak hanya pengetahuan dan skill yang ditambahkan ketika seseorang kuliah. Kepada mahasiswa juga ditumbuhkan kemampuan berpikir.

Kemampuan berpikir ini dilatih dengan menghadapi berbagai contoh soal dan kasus yang disodorkan untuk dipecahkan atau dicarikan solusinya.

Nah, cara ini mendorong mahasiswa untuk melatih kemampuan berpikir rasional, kritis, sistematis, dan analitis.

Menurut penulis, berpikir rasional adalah berpikir dengan menggunakan akal sehat. Tidak mengandalkan perasaan, apalagi tahayul belaka. Berpikir rasional lebih mengedepankan akal dalam membedah persoalan.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk melihat persoalan secara cermat dari berbagai aspek untuk menemukan kelebihan dan kekurangannya. Terhadap kekurangan yang ada,  ditawarkan solusi yang relevan.

Berpikir sistematis adalah kemampuan berpikir secara berurutan dari satu bagian ke bagian berikutnya terhadap suatu persoalan. Dengan kata lain, berpikir sistematis membekali seseorang untuk bisa melihat persoalan berdasarkan urutan-urutannya, sekaligus menemukan solusi yang cocok dengan persoalan.

Berpikir analitis adalah cara berpikir yang mengedepankan kemampuan dalam menganalisis persoalan dari berbagai sudut pandang dan secara komprehensif.

Dengan cara berpikir seperti ini, maka diharapkan orang akan bisa membedah permasalahan dan menemukan jalan keluar yang tepat, tidak menimbulkan masalah baru.

Dan, kemampuan berpikir rasional, kritis, sistematis, dan analitis ini menjadi bekal berharga bagi mahasiswa pada saat lulus dan memasuki dunia kerja. Ia akan lebih mampu menangani berbagai persoalan dengan kemampuan berpikir yang jauh lebih baik.

Keempat, kuliah untuk membentuk sikap mental dan perilaku diri yang baik.

Aspek sikap mental dan perilaku ini sangat diutamakan. Apalah gunanya seseorang yang memiliki skill yang tinggi, tetapi attitude-nya jelek. Apalah artinya pengetahuannya luas, tapi perilakunya tidak terpuji.

Oleh karena itu, menjadi hal yang penting dan mendasar masalah attitude ini. Tanpa sikapa dan perilaku yang baik, maka orang akan susah diterima di masyarakat atau di dunia kerja. Lembaga yang membutuhkan tenaga kerja tentu tidak akan mau menerima dia yang bertemparamen tidak baik apalagi tidak memiliki sopan santun atau etika dalam pergaulan.

Pribadi yang kurang beretika akan sulit diterima dalam dunia kerja. Siapa yang mau bekerja sama dengan pribadi yang tidak menghargai orang lain, orang yang suka menyombongkan diri, dan memandang rendah orang lain?

Kelima, kuliah untuk memperluas jaringan (network).

Salah satu yang diharapkan pada saat kuliah adalah memiliki jaringan persahabatan. Selama sekitar empat tahun di kampus ketika kuliah S1, misalnya, sudah cukup memperkuat hubungan antarmahasiswa dan ini akan menjadi modal dasar dalam menjalin hubungan ketika sudah lulus nantinya.

Jaringan atau dikenal dengan sebutan network ini penting sekali. Oleh karena itulah ada yang disebut dengan ikatan alumni kampus A, ikatan alumni kampus B, dan seterusnya.

Organisasi semacam ini dimaksudkan untuk tetap membina hubungan antaralumni yang suatu saat bisa diperlukan ketika mereka menempuh perjalanan karier. Dengan bantuan jaringan yang ada, jalan berkarier menjadi lebih lapang.

Itulah 5 alasan mendasar mengapa kita perlu kuliah. Tidak melulu untuk mendapatkan selembar ijazah, bahkan meraih hal yang jauh lebih penting, yakni mendapat pengetahuan dan skill, mendapatkan kemampuan berpikir rasional, kritis, sistematis, dan analitis. Selain itu, juga untuk membina diri menjadi pribadi yang berkarakter baik serta memiliki jaringan yang luas.

(I Ketut Suweca, 21 September 2022). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun