Kalau sudah ditemukan, bagaimana cara mencegahnya agar tidak terjadi lagi di kemudian hari? Apakah diperlukan sistem berteknologi lebih canggih sehingga lebih transparan, akuntabel, sekaligus lebih proteckable?
Pengembangan Institusi
Pendapatan melalui jalur mandiri ini membuka peluang yang luas bagi lembaga pendidikan tinggi untuk mengembangkan institusi.
Dengan kemandirian dalam pengelolaan dana -- terutama pada perguruan tinggi berbadan hukum atau PTN-BH, maka dana yang terserap dapat diarahkan untuk memenuhi berbagai aspek yang diperlukan demi kemajuan lembaga.
Harus disadari bahwa tanpa dukungan dana yang memadai, sangat sulit untuk meningkatkan kemajuan kampus dalam berbagai aspeknya. Semangat saja tidak cukup, kendati sangat penting.
Yang perlu ditekankan, penerimaan dan peruntukan pendanaan melalui jalur mandiri harus transparan dan accountable. Jangan ada yang disembunyikan atau direkayasa. Aspek transparansi dan akuntabilitas ini sangat mungkin dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan aplikasi yang relevan.
Benar, secanggih apa pun teknologi yang digunakan, akhirnya akan tergantung pada manusianya, pada unsur the man behind the gun-nya. Kalau pengelolanya nggak bener, ya percuma sistem yang canggih. Karena, pada akhirnya, manusia jualah yang menentukan.
Oleh karena itu, ke depan perlu direkrut orang-orang yang memiliki komitmen kuat untuk memajukan lembaga, memiliki kepemimpinan yang visioner, dan terutama mempunyai integritas yang tinggi. Dilengkapi pula dengan sistem pengawasan yang baik.
Tetapi, masih adakah orang yang seperti itu? Saya yakin, di negeri ini masih banyak. Jadi, alih-alih menghapus jalur mandiri, lebih baik dievaluasi hingga ke dasar dan temukan solusi terbaiknya.
(I Ketut Suweca, 2 September 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H