Menyadari semua itu, maka sangat dianjurkan untuk bersedia menerima perubahan, perubahan apa pun yang terjadi.
Orang yang melawan perubahan akan digilas oleh perubahan itu. Ia akan terdisrupsi dengan sendirinya. Terimalah perubahan itu dan mengalirlah bersamanya.
Berbagai hal yang kita pandang sebagai hak milik akan datang dan pergi tanpa kita mampu menahannya.
Untuk mampu bersikap seperti itu, kita mesti secara bertahap mengurangi kemelekatan pada apa pun, termasuk pada orang-orang terdekat, pada kekayaan, pada jabatan dan kekuasaan, pada popularitas, dan lainnya.
Ini sebuah pelajaran yang sulit, tentu. Diperlukan kemauan keras dan kebulatan tekad untuk mempraktikkan amor fati: menerima keadaan apa pun sebagai takdir, tanpa keluh, tanpa protes.
(I Ketut Suweca, 2 Agustus 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H