Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memahami dan Menerapkan Filsafat Stoikisme untuk Hidup Lebih Baik

9 Juli 2022   09:48 Diperbarui: 10 Juli 2022   13:00 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sumber belajar itu saya merasa bahwa aliran pemikiran stoikisme sangat implementatif. Artinya, apa yang diajarkan dalam stoikisme benar-benar  bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain, isi pemikiran yang disuguhkan dalam filsafat ini berkaitan dengan kehidupan manusia dan bisa diimplementasikan. Sama sekali bukan sesuatu yang di awang-awang dan menjlimet.

Saya akan angkat beberapa topik menarik dan menginspirasi dari buku Setiap Hari Stoik terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 2022 ini.

Dikotomi Kendali

Satu pelajaran utama yang diajarkan filsafat stoikisme adalah perlunya kemampuan membedakan mana yang bisa diubah dan mana yang tidak.

Mana yang bisa kita kendalikan dalam hidup ini, mana yang tidak bisa. Istilah yang sering dipakai untuk ini adalah dikotomi kendali.

Yang bisa dikendalikan adalah aspek internal diri, sementara yang tidak bisa dikendalikan ada di luar diri.

Aspek internal, misalnya, respons kita, pikiran kita, ucapan kita, dan perilaku kita sendiri. Sedangkan aspek eksternal, antara lain cuaca, pendapat atau pemikiran orang lain, peristiwa atau kejadian luar, dan lainnya.

Dalam ajaran ini, diharapkan kita berfokus untuk menangani aspek internal saja, yaitu aspek yang bisa kita kendalikan. Caranya? Dengan mengusahakannya sebaik mungkin.

Ilustrasi untuk filsafat stoikisme (Sumber gambar: turbofuture.com).  
Ilustrasi untuk filsafat stoikisme (Sumber gambar: turbofuture.com).  

Aspek ekternal -- yang berada di luar kendali, tak perlu dipikirkan. Mengapa? Karena kita tak memiliki kendali terhadapnya. Kalau aspek eksternal itu dipikirkan, apalagi dipikirkan secara berlebihan, maka akan membuat kita menjadi orang yang overthinking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun