Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Meningkatkan Kegemaran Membaca pada Anak, Dimulai dari Mana?

29 Mei 2022   07:57 Diperbarui: 30 Mei 2022   03:09 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak membaca buku. Sumber: Freepik via Kompas.com

Kehadiran gadget telah menyeruak masuk ke dalam kehidupan kita, tak terkecuali ke dalam kehidupan anak-anak.

Banyak waktu dialokasikan untuk bergadget, apakah itu untuk suatu keperluan mengakses informasi yang dibutuhkan atau sekadar untuk bersenang-senang.

Daya pikat gadget dengan berbagai fitur andalannya yang menggoda menyebabkan sulit untuk mengurangi pemakaian apalagi melepaskannya.

Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa menata kembali sehingga ada waktu untuk memupuk kegemaran membaca buku: sesuatu yang sangat bermanfaat untuk kecerdasan anak-anak.

Menurut penulis, paling tidak ada dua sisi yang bisa difokuskan untuk mendorong kegemaran membaca pada anak-anak.

Kedua sisi atau tempat itu sangat strategis dalam upaya meningkatkan kegemaran anak-anak akan bahan bacaan. Pertama adalah di rumah dan kedua adalah di sekolah. Lalu, apa saja yang bisa diupayakan di kedua tempat itu?

Dorongan dari Rumah

Untuk meningkatkan minat baca anak-anak di rumah haruslah dimulai dari orangtua. Merekalah yang pertama-tama bisa memotivasi anak-anak untuk membaca buku.

Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan menyediakan perpustakaan mini di rumah: perpustakaan yang terdiri dari sejumlah buku di dalam satu atau lebih rak buku.

Perpustakaan mini di rumah akan memberikan kedekatan antara anggota keluarga-- terutama anak-anak terhadap buku. Mereka akan menjadi individu yang familiar dengan buku. Buku bahkan sudah menjadi bagian dari kehidupan keluarga.

Akan tetapi menyediakan perpustakaan mini saja belum cukup. Mesti dilakukan upaya untuk anak gemar membaca. Salah satunya adalah dengan cara memilih buku-buku yang disukai anak-anak.

Kalau anak-anak menyukai novel, dongeng, atau cerita, ya, usahakan membeli dan menambah koleksi buku seperti itu di perpustakan mini di rumah. Jika mereka menyukai buku biografi para tokoh, hendaknya buku seperti itulah yang disediakan.

Pada intinya, isi perpustakaan disesuaikan dengan bidang kegemaran anak-anak dan keluarga pada umumnya. Dengan demikian, orangtua bisa berharap anak-anak akan dengan senang hati membaca di perpustakaan mini di rumah.

Contoh perpustakaan mini di rumah (Sumber gambar: genpi.co).
Contoh perpustakaan mini di rumah (Sumber gambar: genpi.co).

Selain itu, keteladanan orangtua dalam hal membaca juga sangat penting. Ajaklah anak-anak membaca, tapi berikan teladan nyata. Dengan demikian, anak-anak akan tergerak untuk mengikuti langkah orangtua mereka yang gemar membaca.

Keteladanan menjadi faktor penting dalam hal ini. Para orangtua tidak cukup hanya dengan menyuruh atau memerintah anak-anak untuk rajin membaca. Mereka juga harus menjadi contoh sebagai pribadi yang gemar membaca.

Dorongan dari Sekolah

Selain didorong di rumah, di sekelolah pun seyogianya anak-anak mendapatkan dorongan untuk membaca. Caranya? Ada banyak cara dan upaya yang bisa dilakukan di sekolah dalam upaya memupuk kegemaran membaca.

Pertama-tama tentu saja mesti sudah tersedia perpustakaan yang baik dan nyaman di sekolah. Perpustakaan yang nyaman akan menarik perhatian anak-anak didik atau siswa untuk datang dan membaca buku. Apalagi disertai dengan pustakawan yang melayani dan ramah.

Di perpustakaan sekolah, hendaknya tidak menyediaan buku mata pelajaran, melainkan buku-buku pengayaan.

Buku mata pelajaran seharusnya tidak menjadi bagian dari koleksi perpustakaan sekolah, kecuali hanya dimaksudkan sebagai sample: satu atau dua eksemplar saja per judul.

Dengan kata lain, buku yang disediakan bukan lagi apa yang menjadi kewajiban anak-anak untuk mempelajarinya, melainkan buku-buku yang menambah dan melengkapi pengetahuan anak-anak.

Mesti dicermati jenis buku yang diadakan. Buku-buku seperti apa yang paling disukai oleh para siswa. Mungkin buku novel, buku cerita, buku dongeng, buku pengayaan lainnya yang mendukung pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran yang dipelajari.

Selanjutnya, para guru seyogianya juga mengusahakan agar pelajaran yang diajarkannya dikaitkan dengan buku-buku yang terdapat di perpustakaan sekolah. Sesekali, tugaskanlah siswa untuk menggali informasi dari perpustakaan.

Para guru harus pandai mengaitkan antara mata pelajaran yang dibawakannya dengan koleksi buku di perpustakaan sekolah.

Untuk itu, guru harus tahu betul koleksi buku yang ada di perpustakaan, terutama buku-buku yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diampunya.

Di samping itu, sebagaimana halnya para orangtua, guru-guru di sekolah pun hendaknya menjadi figur teladan dalam hal membaca buku.

Di sela-sela jam mengajar, seyogianya disempatkan hadir ke perpustakaan dan menambah pengetahuannya secara berkesinambungan.

Nah, kalau dorongan membaca sudah dilakukan di rumah serta di sekolah, dapat diharapkan kegemaran membaca anak-anak akan semakin baik. Selain itu, waktu yang tersita untuk bermain gadget pun secara perlahan-lahan bisa dikurangi.

Dengan kegemaran membaca, harapan terwujudnya generasi cerdas akan menjadi kenyataan. Saatnya kita mulai!

(I Ketut Suweca, 29 Mei 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun