Menggunakan Beasiswa Sesuai Peruntukannya
Beasiswa yang rata-rata sulit dicari itu hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dana yang disediakan benar-benar untuk kepentingan yang berkaitan dengan keberhasilan studi.
Mahasiswa penerima beasiswa dituntut memiliki tanggung jawab moral dalam menggunakan dana bantuan ini sesuai dengan peruntukannya. Misalnya, untuk pembayaran SPP, membeli buku, dan untuk kebutuhan lainnya yang menyangkut studi. Peruntukan beasiswa biasanya sudah dijelaskan secara tertulis oleh pemberi beasiswa.
Jangan sampai beasiswa yang didapat diperuntukkan untuk hal-hal yang di luar kepentingan studi, apalagi untuk berfoya-foya, misalnya. Bukannya digunakan untuk kepentingan perkuliahan, melainkan untuk bersenang-senang tanpa peduli dengan tugas utama sebagai mahasiswa. Ini mesti dihindari.
Pihak pemberi beasiswa sudah berupaya menyediakan dana, tetapi si penerima beasiswanya tidak memanfaatkannya dengan baik dan benar. Malah menyalahgunakannya untuk hal-hal yang melenceng dari peruntukannya.
Kalau mahasiswa melakukan hal ini, niscaya akan menyesal kemudian. Bisa kehilangan beasiswa di tengah jalan. Gelar sarjana pun hanya sebatas impian. Menyesal kemudian tak ada gunanya.
Tanggung Jawab yang Besar
Mungkin sedikit saja jumlahnya yang tidak menggunakan beasiswa dengan baik. Akan tetapi, tetap perlu diingatkan bahwa di dalam penerimaan beasiswa itu terdapat tanggung jawab moral yang besar. Tanggung jawab untuk memanfaatkan beasiswa dimaksud dengan sebaik-baiknya demi kepentingan dan kelancaran studi.
Sikap bersyukur bisa mendapatkan beasiswa diterjemahkan ke dalam pemanfaatan dana bantuan itu dengan baik dan benar. Dengan begitu, si pemberi beasiswa, baik pemerintah maupun yayasan, tidak sia-sia memberikannya. Bahkan, seharusnya beasiswa menjadi motivasi untuk belajar lebih giat dan berprestasi.