Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kiat Menulis Artikel Opini yang Menarik dan Berkesan!

1 April 2022   04:44 Diperbarui: 1 April 2022   04:51 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis artikel opini (Sumber gambar: icmsedu.teachable.com).  

Semua penulis ingin tulisannya dibaca banyak orang. Kalau berhasil dibaca banyak orang, hati sang penulis akan senang. Tetapi, sungguh tidak mudah menyusun sebuah tulisan yang menarik orang untuk membacanya apalagi yang bisa meninggalkan kesan positif.

Adakah cara yang bisa dilakukan? Dari sekian banyak cara yang bisa ditempuh untuk menghasilkan artikel yang bagus, ada tiga jurusnya, yaitu dengan mengencani judul, lead, dan ending.

Saya ingin batasi pembahasan terlebih dahulu. Kita hanya membahas ruang lingkup yang terbatas, yaitu tulisan Opini. Bagaimana membuat judul yang menggoda, lead yang menarik dan ending yang mengesankan, akan kita bahas di sini.

Tulisan Opini

Artikel opini adalah salah satu jenis tulisan yang mengedepankan pandangan penulis terhadap suatu topik atau permasalahan. Melalui artikel opini, sorang penulis mengemukakan pendapat dari sudut pandang (angle) yang dipilihnya.

Sebuah artikel opini harus memperlihatkan kejelasan posisi penulisnya, apakah ia setuju atau menolak sebuah persoalan. Penyataan setuju atau tidak dikemukakan ke dalam bentuk argumentasi.

Berbeda dengan tulisan berita yang mengutamakan data dan informasi tanpa pendapat penulisnya, artikel opini justru mengutamakan pemikiran penulisnya. Maka, pada umumnya akan terasa lebih berat menulis opini daripada menulis berita.

Judul yang Menarik

Nah, setelah menyinggung sedikit tentang apa itu artikel opini, kini saatnya kita kembali ke topik. Salah satu bagian penting dari sebuah artikel adalah judulnya.

Persoalan pun muncul ketika penulis akan memfinalisasi judul artikelnya. Sering sekali judul yang sudah dibuat terasa masih kurang tepat. Masih kurang menarik.

Judul yang baik tentu adalah judul yang mencerminkan isi. Ini sebuah keharusan pada artikel opini. Dengan membaca judulnya sekilas saja, pembaca sudah bisa menebak apa topik artikel tersebut.

Bagaimana membuat judul yang menarik? Bagaimana membuat pembaca terpikat begitu membaca judul sebuah artikel?

Bagi penulis, membuat judul yang menarik tidak mudah. Diperlukan pertimbangan yang matang tatkala membuatnya. Penulis yang sudah kawakan sekalipun sering harus mengganti atau merevisi judul artikel opininya sebelum ditayangkan.

Pertimbangkan secara matang pembuatan judul ini. Judul yang menarik akan mengundang perhatian pembaca untuk melihat artikel dimaksud lebih lanjut. Sebaliknya, judul yang kurang menarik, membuat pembaca merasa malas meliriknya.

Berikut sebuah contoh judul artikel yang menarik yang dimuat di Kompas.com, 28 Maret 2022. "Ibu Antre Minyak Goreng, Bapak Antre Solar, Partai Antre Jabatan." Artikel ini ditulis Ari Junaedi, seorang akademisi dan konsultan komunikasi.

"Akali Demokrasi, Peralat Konstitusi," sebuah judul artikel karya Hamid Awaludin yang dimuat di Kompas.com, 24 Maret 2022.

Bagaimana dengan jumlah kata pada sebuah judul?  Jumlah kata pada judul sangat bervariasi. Ada yang memilih judul lumayan panjang, misalnya 7-10 kata. Ada juga yang pendek, misalnya cukup dengan 3-5 kata.

Para penulis yang berpengalaman menganjurkan penulis pemula untuk menulis judul secara singkat saja. Singkat dan menggoda, begitulah prinsipnya.

Lead, Alinea Pertama

Alinea pertama sebuah artikel sering disebut dengan lead. Posisinya tepat di bawah judul. Kalau ada nama si penulis, maka judul berada tepat di bawahnya.

Sama dengan judul, membuat lead juga perlu dipikirkan secara matang. Membuat lead mesti dilakukan dengan cermat.

Memilih kata, merangkainya menjadi kalimat dan kemudian menjadi alinea pertama, bukan perkara mudah. Banyak penulis mengaku berkali-kali merevisi lead ini sampai ia merasa mantap.

Lead bertugas mengantarkan pembaca memasuki tubuh artikel. Lead, dengan demikian, harus disusun sedemikian rupa agar menarik sekaligus mendorong pembaca membaca artikel itu lebih lanjut.

Kalau ingin pembaca berlanjut membaca sebuah karya tulis, maka leadnya mesti bagus. Tulisan yang lead-nya yang tidak menarik, niscaya tak akan mampu memancing pembaca membaca keseluruhan artikel ini. Jadi, sangat penting keberadaan lead itu.

Berikut disampaikan sebuah contoh lead yang ditulis Fauzi Ramadhan dan Fandhi Gautama,  dimuat di Kompas.com., 30 Maret 2022.

"Menjadi bahagia adalah keinginan semua orang. Sebab, perasaan ini bisa membuat seseorang merasakan ringannya kehidupan sehingga lebih menyenangkan dan bermakna."

Satu contoh lagi lead yang ditulis Frangky Selamat di Kompas.com, 24 Maret 2022, berikut ini.

"Saya ingin cepat kaya, punya mobil mewah, rumah besar, tanah luas, jalan-jalan ke luar negeri, senang-senang dan itu sulit terwujud jika saya menjadi karyawan bergaji tetap dan kecil pula," ungkap seorang mahasiswa ketika ditanya motivasinya ingin menjadi wirausaha.

Untuk menghasilkan lead yang baik, perlu dipikirkan berulang-ulang. Ajukan pertanyaan,  adakah hasilnya sudah baik? Bisakah menjadi lebih baik lagi? Berusahalah menciptakan lead yang menarik.

Ending yang Mengesankan

Alinea terakhir dari sebuah artikel opini dikenal dengan sebutan ending. Ending yang bagus adalah yang membuat pembaca terkesan setelah membacanya.

Mungkin saja Anda menuliskan semacam kesimpulan dari artikel itu. Di samping itu, terkadang ditambahkan juga penyemangat atau imbauan kepada para pembaca.

Mari kita lihat sebuah contoh ending yang dibuat oleh Ahmad Syafi'i Maarif yang dimuat di Kompas cetak, 27 Oktober 2010, berikut ini.

"Lawan adil adalah zalim, lawan beradab adalah biadab. Kezaliman dan kebiadaban adalah musuh utama yang harus dihalau dari bumi Indonesia Merdeka."

Intinya, kencani tiga hal ini: buat judul yang menarik, susun lead yang menggoda, dan tutup dengan ending yang mengesankan.

(I Ketut Suweca, 1 April 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun