Dengan menyitir ungkapan Abraham Lincoln, Carnegie menulis, "Jangan menghakimi, maka Anda tidak dihakimi."
Dijelaskan, jika Anda dan saya hanya ingin menimbulkan rasa benci pada masa mendatang yang mungkin akan bertahan selama beberapa dasawarsa dan menetap sampai mati, cobalah menuruti keinginan memberikan kritik yang tajam -- betapa pun yakinnya kita bahwa kritik kita benar adanya.
Semua orang bisa mengkritik, mencerca, dan sejenisnya. Tetapi, ketika kita berhubungan dengan manusia, mari kita ingat bahwa kita tidak berhubungan dengan makhluk logis an sich. "Kita juga sedang berhubungan dengan makhluk penuh emosi, makhluk yang penuh dengan prasangka, dan dimotivasi oleh rasa bangga...," tegas Carnegie.
Namun, perlu karakter dan kontrol diri untuk mengerti dan memberi maaf. Mengutip Carlyle, Carnegie menulis, bahwa seseorang yang berjiwa besar akan memperlihatkan kebesarannya dari caranya memperlakukan orang kecil.
Bagaimana Cara Memperluas Pengaruh?
Bagaimana cara memperluas pengaruh menurut Carnegie? Dalam buku yang bertajuk Memperluas Pengaruh dan Pandai Bicara, ia menjelaskan secara detail bagaimana pengaruh itu berkembang dan menular kepada orang lain.
Untuk memperluas pengaruh, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan kata-kata, dengan ucapan-ucapan. Pengaruh itu tidak datang begitu saja pada Anda tanpa Anda belajar bagaimana mempengaruhi orang lain dengan keahlian berbicara.
Dan, untuk berbicara dengan baik di depan umum atau berpidato, diperlukan tiga hal yang sangat penting, yaitu memiliki kebulatan tekad, menguasai pokok pembicaraan, dan mempunyai kepercayaan diri.
Tekad itu sangat penting, bahkan maha penting. "Jika saya bisa melihat isi hati Anda, dan bisa membaca pikiran-pikiran Anda, dan upaya mengetahui betapa dalam berakar keinginan Anda di sana, saya bisa memastikan betapa cepat-lambatnya Anda bisa mencapai kemajuan-kemajuan. Jika hasrat dan tekad hanya separuh-separuh, hasilnya pun akan separuh-separuh," jelas Carnegie.
Bagaimana dengan mengasyiki pokok pembicaraan? Ini harus diupayakan sampai Anda merasa bahwa materi yang akan Anda bawakan benar-benar merasuk ke dalam diri dan bermanfaat bagi pendengar Anda.
Dengan mengutip ucapan Pangeran Wellington, Carnegie menulis, "Jangan bicara sebelum Anda yakin bahwa ada sesuatu yang sungguh-sungguh patut Anda sampaikan. Dengan kata lain, Anda mesti 'dirasuki' dulu oleh 'roh' materi pidato itu, jiwa dan raga.