Jadi, dalam upaya menurunkan berat badan hendaknya tetap menjadikan faktor kesehatan sebagai hal utama yang mesti dijaga.
Ada filosofi: hentikan makan sebelum kenyang. Rumusnya 80/20. Isi perut maksimal 80 persen saja. Dua puluh persennya kosongkan. Ini cara makan pada umumnya yang dianjurkan jika kita tidak bermaksud menurunkan berat badan.
Akan tetapi, kalau ingin menurunkan berat badan, rencana yang disusun tentu saja mesti lebih ketat dari itu.
Rencana yang disusun, misalnya, mengurangi porsi makan dari satu piring setiap kali makan, cukup setengah piring saja. Jadi, kurangi porsi nasi dan lauknya. Tapi, jangan mengurangi buah-buahannya.
Camilan? Ini yang acapkali menjadi biang keladi bagi penambahan berat badan. Sambil menonton televisi, selagi bekerja, tangan acapkali mengambil camilan. Mengambilnya dan memakannya.
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit di perut. Pada awalnya hanya sekadarnya, akhirnya banyak camilan sudah masuk ke dalam perut.
Saran saya, jangan lagi menaruh camilan di atas meja kerja. Cukup air putih saja ditambah beberapa potong buah-buahan.
Lalu, bagaimana dengan olahraga? Sudahkah masuk dalam rencana Anda? Usahakan mengambil olahraga yang bisa menguras kalori.
Kalau Anda mengkonsumsi karbohidrat dan tidak membuang kalorinya dengan berolah raga, maka ia akan berubah menjadi lemak dalam tubuh. Inilah yang menjadi biang kerok meroketnya berat badan.
Kedua, komitmen itu penting
Jangan sampai Anda mempersiapkan rencana dengan demikian bagus, tapi tidak ada komitmen di dalamnya. Komitmen itu adalah janji kepada diri sendiri.