Kedua, tunjukkan prestasi.
Untuk mengusulkan kenaikan gaji, satu hal penting yang harus ditanyakan kepada diri sendiri adalah, apakah kontribusi dan prestasi saya kepada perusahaan minimal dalam satu tahun terakhir? Adakah saya telah memberikan segala kemampuan dan kinerja terbaik bagi kemajuan perusahaan?
Jika Anda tidak atau belum menunjukkan prestasi dan dedikasi pada perusahaan, lebih baik menahan diri untuk mengusulkan gaji dalam waktu dekat. Tanpa prestasi kerja, bagaimana pimpinan akan mempertimbangkan kenaikan gaji Anda?
Hindari menjadi orang yang hanya sekadar hadir ke perusahaan, bekerja sesedikit mungkin, menghindari tambahan pekerjaan, lalu pulang.
Sebaliknya, berusahalah memberikan yang terbaik  sehingga Anda turut berkontribusi secara nyata bagi kemajuan perusahaan. Kalau kemajuan itu didorong secara bersama-sama dengan semangat sinergitas, niscaya akan menjadi kenyataan.
Nah, setelah perusahaan maju dan memperoleh peningkatan keuntungan dan kemampuan keuangan yang baik, itulah saatnya untuk mengusulkan kenaikan gaji. Di samping itu, kontribusi Anda pun sudah terbukti di mata atasan atau pimpinan.
Ketiga, usulkan kenaikan gaji dengan dasar kejujuran.
Anda tidak perlu menutupi informasi atau membuat informasi yang mengada-ada. Jangan membohongi atasan atau pimpinan dalam soal usulan gaji ini.
Berikan argumen yang jelas dan apa adanya kepada pimpinan. Hindari berkata bohong, karena itu menandakan integritas diri yang kurang baik. Tetaplah dalam kerangka pikir yang rasional dan profesional.
Penting bagi Anda untuk berkomunikasi dengan baik. Berikan argumen yang memadai, jangan berbantahan atau berdebat. Berbantahan dengan atasan atau pimpinan hanya akan mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Sampaikan penjelasan yang lengkap mengapa Anda mengusulkan kenaikan gaji sebesar itu. Berikan alasannya dan sampaikan kesiapan Anda untuk bekerja lebih profesional.