Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah 5 Seni Berkomunikasi yang Efektif!

18 April 2021   08:39 Diperbarui: 19 April 2021   06:35 7769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda bisa bertanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan pembicaraan. Untuk menjaga kesantunan, tanyakanlah hal-hal yang kira-kira bisa dijawab oleh lawan bicara Anda.

Hati-hati dengan pertanyaan yang Anda ajukan, jangan sampai muncul kesan menguji atau menginterogasi. Komunikasi yang efektif dalam pergaulan yang sehat tidak menganjurkan hal itu.

Kemunikasi yang efektif adalah komunikasi yang saling menghargai dan menghormati. Tujuannya hanya satu: kesepahaman.

Kelima, seni menjawab
Ketika kepada Anda diajukan pertanyaan, maka Anda punya kewajiban untuk menjawabnya, bukan? Lalu, bagaimana bisa menjawab pertanyaan dengan baik?

Jawablah pertanyaan dengan penjelasan secukupnya. Tidak bertele-tele atau ngalor-ngidul. Kalau bertele-tele, jangan-jangan si penanya malah menjadi bingung denga apa yang Anda katakan. Jawaban yang singkat, padat, dan to the point, sangat diharapkan. Kalau pun diperlukan contoh, berikan contoh seperlunya.

Bagaimana jika Anda tidak tahu jawaban atas tertanyaan itu? Jika benar-benar tidak tahu, lebih baik mengatakan tidak tahu. Pembicara yang baik adalah pembicara yang jujur.

Hindari menjawab pertannyaan dengan jawaban asal-asalan atau asal menjawab. Kalau ini dilakukan, akan muncul pandangan pendengar yang kurang baik pada diri Anda.

Oleh karena itu, lebih baik Anda bersikap jujur. Dengan begitu, pendengar bukannya mencemooh Anda, melainkan mereka akan tetap menghargai Anda. Lagi pula, tidak semua persoalan harus bisa Anda jawab, bukan?

Itulah kelima seni dalam berkomunikasi yang efektif. Penguasaan seni memahami, seni mendengar, seni melihat, seni bertanya, dan seni menjawab, akan memperkuat kemampuan dalam menjalin komunikasi dengan siapa pun.

( I Ketut Suweca, 18 April 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun