Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menulis Resensi Buku, Apa Tujuannya?

15 Maret 2021   08:48 Diperbarui: 16 Maret 2021   03:39 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku untuk diresensi (Sumber: theworldofabookworm.tumblr.com)

Resensi buku disebut juga dengan istilah bedah buku, review buku, telaah buku, bincang buku, dan lainnya. 

Beberapa media massa cetak seringkali menyediakan ruang atau kolom yang khusus diperuntukkan bagi penulis resensi buku. Media berbasis digital, seperti blog dan website pun ada yang menjadikan resensi buku sebagai salah satu fitur-nya.

Kompasiana juga memberi kesempatan kepada para kompasianer menulis tentang review buku. Beberapa kompasianer rajin menyajikan jenis tulisan yang satu ini. 

Berbagai macam buku yang diresensi, novel, buku ilmiah, buku populer, dan lainnya. Saya pun kerap menulis resensi buku di platform bersama tersebut.

Pengertian Resensi Buku

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan resensi buku? Jika ditelusuri dari asal-muasal kata, resensi berasal dari bahasa Latin recensere yang berarti melihat kembali, menimbang, atau menilai.

Dalam bahasa Belanda, resensi dikenal dengan sebutan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris resensi disebut dengan review.

J.S. Badudu mengatakan bahwa resensi buku adalah pembicaraan mengenai buku, biasanya kupasan atau komentar mengenai buku.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberi makna resensi sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, dan sebagainya.

Lantas, apa sesungguhnya tujuan dibuatnya resensi buku? Resensi buku dibuat oleh para penulis tentu ada maksudnya. 

Mari kita lihat lebih jauh tujuan peresensi membuat resensi atau bedah buku.

Memperkenalkan Sebuah Buku

Pertama, untuk memperkenalkan buku kepada khalayak pembaca, biasanya buku terbitan baru. Karena terbitan anyar, tentu belum banyak orang mengetahui keberadaannya, apalagi isinya. Selain buku baru, resensi buku kadang-kadang juga memperkenalkan buku yang laris (best seller) dan buku yang kontroversial.

Dengan membuatkan resensi terhadap buku tersebut, pembaca akan mengetahui bahwa sudah terbit buku baru dari penerbit tertentu. 

Pada setiap resensi, gambar atau foto kulit (cover) buku selalu dihadirkan dan menjadi salah satu titik perhatian pembaca.

Dengan cover itu, pembaca pertama-tama akan mengetahui seperti apa wajah depan (terkadang dengan cover belakang) buku sehingga ketika ke toko buku atau ke perpustakaan, pembaca akan mudah mengenali buku tersebut.

Menginformasikan Konten Buku

Ilustrasi meresensi buku (Sumber: weheartit.com)
Ilustrasi meresensi buku (Sumber: weheartit.com)

Kedua, resensi buku pada intinya dimaksudkan untuk memperkenalkan isi pokok buku yang diresensi. Apa konten buku musti dijelaskan secara ringkas, termasuk, tujuan buku tersebut dihadirkan.

Peresensi yang baik akan memberikan gambaran tentang isi buku yang dibahasnya secara keseluruhan, kemudian memetik bagian-bagian yang menarik untuk diketengahkan kepada pembaca. Disampaikan dulu gambaran umum tentang isinya, setelah itu dipetikkan beberapa bagian yang diperkirakan menarik.

Dengan mendeskripsikan isi buku secara singkat, pembaca sudah mendapatkan gambaran tentang apa konten buku tersebut dan ke mana arah atau fokus bahasannya. Ini menjadi modal awal bagi pembaca untuk memutuskan apakah akan lanjut membaca buku itu atau tidak nantinya.

Untuk membuat resensi, peresensi mesti membaca buku itu secara cermat dan kritis. Tidak cukup hanya dengan membaca sepintas. Tidak cukup hanya sekali, bahkan dua kali atau lebih. Penulis resensi baru bisa membuat resensi apabila ia benar-benar memahami isi buku dimaksud.

Mignon McLaughlin menulis, "A critic can only review the book he has read, ..." Seorang peresensi baru akan bisa menulis resensi dan mengkritik sebuah buku apabila ia sudah membaca buku tersebut.

Membuat Pembaca Tertarik

Ketiga, sudah disampaikan seperti di atas bahwa resensi buku pada pokoknya berisi tentang isi ringkas buku yang dibahas sekaligus memperkenalkan serba sedikit bagian-bagiannya yang dipandang perlu diketahui pembaca.

Apa maksud melakukan semua itu? Tiada lain adalah agar pembaca merasa tertarik terhadap buku tersebut. Pembaca yang merasa tertarik boleh jadi akan tergerak hatinya untuk berburu buku itu. Entah dengan membeli atau meminjam di perpustakaan atau dari teman.

Tergantung pada peresensi, apakah ia mampu membuat pembaca tertarik dan tergerak membaca lebih lanjut atau tidak. 

Peresensi dalam konteks ini mesti piawai membuat tulisan resensi yang memikat hati pembaca.

Kemampuan memikat hati pembaca juga berkaitan erat dengan keunggulan atau keistimewaan isi buku dimaksud, tidak melulu pada kepiawaian penulis.

Adakah sesuatu yang menarik dan baru (novelty) yang terdapat di dalam buku tersebut? Adakah sesuatu yang berharga yang diperoleh pembaca setelah mereka membaca buku itu? Inilah hal yang bisa menggerakkan pembaca menikmati buku itu.

Penulis resensi haruslah jujur dalam menulis. Jangan sampai buku yang sebenarnya kurang berkualitas dikatakan sebagai buku yang sangat bernas. Buku yang sebenarnya tidak laris ditulis sangat laris (best seller). Kejujuran dalam penulisan resensi harus dimiliki.

Menyampaikan Saran Perbaikan

Keempat, memberikan kritik atau saran terhadap isi buku. Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, demikian kata orang bijak. Begitu juga pengarang dan karyanya.

Setiap karya tulis pasti ada kekurangannya, sedikit atau banyak. Mungkin isinya sudah bagus tapi proses editingnya kurang baik. Mungkin isinya sangat diperlukan pembaca, tetapi penulisannya yang bertele-tele.

Mungkin pula peresensi melihat sebuah buku kurang komprehensif dalam penyajiaannya. Ada bagian-bagian yang kurang mendapatkan penjelasan, padahal sangat diperlukan untuk menjadikan buku sebagai karya tulis yang utuh.

Begitulah, peresensi bisa memberikan saran atau kritik secara santun dan terukur kepada penulis buku sekaligus menginsformasikan hal tersebut kepada pembaca dan penerbit melalui resensi yang disusunnya.

Dengan begitu, penulis buku akan terbantu untuk melakukan upaya penyempurnaan pada penerbitan edisi berikutnya. Demikian pula dengan pembaca, akan mendapatkan gambaran yang lengkap tentang keunggulan dan kekurangan sebuah buku.

Membantu Tumbuhnya Minat Baca

Kelima, mendorong tumbuhnya minat baca. Sebetulnya banyak aspek yang berkontribusi bagi tumbuhnya minat atau kegemaran membaca masyarakat.

Beberapa di antaranya adalah harga buku, perwajahan buku, informasi buku, kemudahan mengakses buku, daya beli masyarakat, kegemaran membaca, dan lainnya.

Membuat resensi merupakan salah satu upaya untuk menginformasikan atau memperkenalkan buku kepada masyarakat luas. Seperti apa ikhwal sebuah buku, digambarkan dengan jelas di dalam resensi buku.

Melalui resensi yang memberikan informasi tentang buku, masyarakat diharapkan memiliki referensi bahwa telah hadir sebuah buku dengan judul, identitas, dan penjelasan isi secukupnya. Selanjutnya, terserah kepada masyarakat, apakah akan terdorong untuk membaca buku itu lebih lanjut atau tidak.

Gagasan luhur menjadikan masyarakat Indonesia gemar membaca harus diperjuangkan dari semua lini. 

Peresensi adalah salah satu komponen yang mengambil peran penting dalam perjuangan itu melalui buku-buku yang di-review-nya.

( I Ketut Suweca, 15 Maret 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun