Ketika Anda pensiun, berpikir dan bertindaklah seolah-olah Anda masih bekerja. Ketika Anda masih bekerja, berpikir dan bertindaklah seolah-olah Anda akan pensiun. (Charles de Saint-Evremond, tentara Perancis, esais, dan sastrawan)
Bagi para karyawan atau pegawai, tua dan muda, masa pensiun (retired) pasti akan tiba. Masa itu akan datang dengan sendirinya menjemput kita. Atau sebaliknya, kita sendirilah yang lebih awal menjemput masa pensiun itu.
Bukan Berhenti Beraktivitas
Banyak orang berpikir bahwa masa pensiun adalah masanya untuk benar-benar rileks, beristirahat dari pekerjaan dan lepas dari kesibukan apa pun. Masa menikmati hari tua dengan santai dengan hidup menyenangkan.
Akan tetapi, benarkah demikian? Mari kita bicarakan lebih jauh.
Merasa Kosong Tanpa Kerja
Memang, masa pensiun dimaknai sebagai masa sudah tidak bekerja lagi secara formal di kantor, baik di kantor pemerintahan maupun di perusahaan swasta.
Akan tetapi, pensiun sejatinya bukanlah saat untuk menghentikan semua aktivitas kerja. Bukan pula melulu untuk menikmati hari-hari dengan santai.
Kalau pun dilakukan, paling banter kita akan betah bersantai dalam 2-3 bulan pertama, setelah itu bukan tidak mungkin akan merasakan kekosongan tanpa aktivitas. Lalu, kita pun berkeinginan untuk kembali melakukan berbagai aktivitas demi mengisi waktu luang yang banyak tersedia.
Abraham Sutjiadi, pria yang memiliki lima anak dan mantan petinggi PT. Vale mengatakan bahwa masa pensiun adalah waktu yang dirindukan karena penuh ketenangan dan keceriaan. "Tapi, pensiun bukan berarti berhenti beraktivitas. Saya tetap beraktivitas dan menjalankan usaha yang saya minati dan telah saya rintis," tambahnya.