Demikian juga dengan pikiran. Kalau pikiran tidak digunakan, seperti juga halnya tubuh, ia akan terserang penyakit malas. Pikiran jadi beku dan malas aktif. Kalau pun ia aktif secara otomatis, maka isi pikiran hanyalah hal-hal yang negatif.
Dasari dengan Panggilan Jiwa
Keempat, dengan beraktivitas yang berkesuaian, hidup akan menyenangkan. Kendati sudah berusia lanjut tetap berhak hidup senang dan bahagia. Tetapi, bagaimana bisa? Bisa sekali!
Dalam berkegiatan, pensiunan bisa memilih hanya hal-hal yang disenangi. Lakukan pekerjaan yang membuat hati merasa bahagia mengerjakannya. Ikuti dorongan hati, ikuti panggilan jiwa. Jangan ke luar dari frame itu jika ingin menikmati pekerjaan.
Temukanlah aktivitas yang menyenangkan, dan kalau mungkin, juga mendatangkan penghasilan tambahan.
Kita bisa juga memilih aktivitas yang menyenangkan yang bersifat sosial yang gerakannya adalah membantu orang lain yang membutuhkan. Kita akan merasa bahagia dengan turut aktif membantu orang lain, apa pun bentuknya. Hidup akan terasa lebih bermanfaat.
Mengisi Waktu Luang
Kelima, dengan tetap beraktivitas, waktu dapat dimanfaatkan dengan baik. Pada saat pensiun, biasanya orang akan memiliki cukup banyak waktu luang. Berbeda sama sekali dengan ketika masih bekerja yang sering didera kesibukan yang padat.
Daripada waktu yang ada terbuang percuma, maka beraktivitas yang disukai dan bermanfaat adalah pilihannya. Dengan tetap berkegiatan, maka waktu akan tidak terasa terlewatkan. Dan, waktu yang ada pun dapat diisi dengan aktivitas-aktivitas yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Beraktivitas Bersama
Keenam, dengan memilih beraktivitas bersama bisa saling menguatkan. Kalau kita memilih beraktivitas mandiri, di rumah misalnya tidak mengapa. Tetapi, untuk bisa saling menyemangati, ada baiknya kita juga melibatkan diri dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang.