Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Sepenggal Pengalaman Menulis Artikel Opini di Media Cetak

14 Februari 2021   18:58 Diperbarui: 15 Februari 2021   12:29 2470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis artikel di koran (Sumber: unsplash.com)

Seperti itulah yang terjadi pada umumnya pada media cetak. Sepanjang pengetahuan saya, hanya Kompas cetak yang membalas kiriman artikel penulis. 

Balasan via email dari redaksi Kompas pada intinya menyampaikan bahwa artikel yang  saya kirim sudah diterima, tetapi karena alasan tertentu, tidak bisa dimuat.

Di akhir email disertai dengan harapan agar penulis masih bersedia mengirim artikel berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menyenangkan sekali menerima respons positif Kompas seperti ini. Kendati artikel yang kita kirim tidak dimuat, namun balasan yang diberikan sungguh menyenangkan dan menguatkan.

Berbeda halnya dengan media lain yang pernah saya kirimi artikel. Biasanya  tidak ada balasan. Mungkin lantaran memberikan respons itu dipandang tidak penting atau tidak perlu. Entahlah. Itu sepenuhnya kebijakan redaksi media dimaksud.

Kirim via E-mail

Lalu, bagaimana cara mengirim tulisan ke redaksi koran? Bagi sahabat yang sudah terbiasa mengirim karya tulis ke koran tentu tidak ada masalah. Akan tetapi, bagi yang belum pernah mengirim naskah, mungkin perlu diketahui cara pengirimannya.

Kalau dulu -- dulu sekali he he he, saya mengirim artikel berupa hasil ketikan mesin ketik ke redaksi, belakangan mengirim tulisan dengan cara yang jauh lebih praktis dan cepat. Cukup melalui email saja.

Temukan alamat email koran atau tabloid yang bersangkutan. Bisa di-cek di medianya. Dan, kirim artikel ke alamat itu. Yakin, pasti sampai. Asal, redaksinya membuka emailnya. 

Lengkapi dengan Surat Pengantar

Jangan lupa diisi surat pengantar di halaman depan sebelum halaman naskah. Di dalam surat pengantar inilah disebutkan judul naskah yang dikirim dan apa maksud pengiriman naskah itu. Tentu dengan bahasa yang santun dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun