Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Buruk, Menulis Baik

12 Februari 2021   10:35 Diperbarui: 13 Februari 2021   04:36 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjadi penulis (Sumber: yoexplore.co.id)

Berani Menulis Buruk

Beranikah para penulis pemula menjadi menulis buruk? Menulis buruk adalah awal dari proses perjalanan panjang di jalan penulisan. Berani mengawali dengan menulis buruk, berarti kita sudah berani memasuki arena pertandingan.

Jangan takut menulis buruk. Jangan khawatir dengan tulisan yang dinilai tidak berkualitas. Karena, mau tak mau, dari situlah kita memulai, kita start. Ini merupakan langkah awal yang banyak kesulitannya.

Edward John Phelps, diplomat dan ahli hukum Amerika Serikat, mengatakan bahwa orang yang tidak pernah melakukan kesalahan biasanya tidak menghasilkan apa-apa.

Jika tidak berani melangkah di awal, kapan kita akan mencapai langkah yang kesepuluh, keseratus, keseribu, dan seterusnya untuk tiba di tujuan?

Jadi, jangan khawatir dengan tulisan yang buruk. Toh ada kesempatan untuk memperbaikinya secara bertahap bersamaan dengan berputarnya waktu.

AS Laksana dalam Creative Writing menguatkan kita dengan mengatakan, ia lebih baik menghasilkan draft tulisan yang buruk ketimbang hanya merenungi kertas kosong selama berjam-jam.  

Berikut adalah sejumlah langkah untuk menulis (lebih) baik, yang pada awalnya dimulai dari menulis buruk.

Prinsip Kaizen

Pertama, gunakan prinsip kaizen. Jika menurut kita sendiri atau menurut orang lain karya kita masih belepotan, jangan berputus asa. Jangan mudah berputus asa lalu memilih mundur teratur. Teruslah bergerak maju. Teruslah menulis.

Jadikan pendapat atau kritik orang lain sebagai pemacu untuk berkarya lebih baik. Jadikan motivasi untuk perbaikan secara konsisten. Ingat dengan prinsip kaizen ala Jepang? Prinsip kaizen pada dasarnya mengajarkan kita untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus. Lakukan perbaikan demi perbaikan terhadap hasil karya kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun