Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kritik dan Pujian, Adakah Cara Bijak dalam Menyikapinya?

31 Januari 2021   19:39 Diperbarui: 1 Februari 2021   05:23 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja di kantor (Sumber gambar: forbes.com)

Dibandingkan menerima kritik, menerima pujian jauh lebih mudah, bukan? Jauh lebih ringan, bahkan seringkali sangat menyenangkan.

Lalu bagaimana seyogianya kita menyikapi sebuah pujian atau sanjungan sehingga dapat mengambil manfaat terbaik darinya?

Pertama, hendaknya kita bersikap rasional dan menghindari sikap emosional dalam menghadapi pujian. Tenanglah, jangan pernah mabuk karena pujian. Jangan lupa daratan lantaran sanjungan.

Kedua, pujian yang benar adalah pujian yang berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada. Kalau kita, misalnya, berhasil mendapatkan nilai tertinggi di kelas, dan ada orang yang memberikan pujian dengan mengatakan "kamu hebat",  tentu menyenangkan sekaligus faktual.

Ketiga, harus diperhatikan bahwa ada pujian yang berisi sanjungan yang berlebihan sehingga banyak bohongnya karena ada maksud tertentu di balik sanjungannya. Sebuah sanjungan yang tidak faktual. Pujian palsu!

Keempat, berikan respons terhadap setiap pujian dengan sikap positif dan ambil nilai positifnya. Jangan lupa katakan terima kasih, bersikaplah biasa saja, dan lanjutkan perjalanan.

Jadikan pujian sebagai pelecut semangat untuk berbuat lebih baik lagi, sebagaimana juga kita perlakukan terhadap kritik yang dilontarkan kepada kita.

Baik kritik maupun pujian dapat menjadi pemantik semangat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sebaliknya, pujian dan kritik bisa menjadi batu sandungan yang menjatuhkan kita jika kita tidak bijak menyikapinya.

Sikapi kritik dan pujian secara arif, maka kita akan selamat dalam perjalanan meraih cita-cita.

(I Ketut Suweca, 31 Januari 2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun