Kritik! Apa kata yang paling dekat secara emosional dengan kata itu? Pahit, kecewa, marah, sedih, balas dendam, hentikan!Â
Lalu, pujian! Apa kata yang paling dekat dengan dengan kata itu? Manis, senang, tersanjung, gembira, teruskan!
Hal Biasa dalam Pergaulan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari dua hal itu--pujian dan kritik, baik di rumah, di kantor, atau di lingkungan masyarakat.Â
Kita  sekali waktu menerima kritik yang terasa pahit, sekali waktu juga menerima pujian yang terasa manis dan menyenangkan. Begitulah pergaulan hidup yang harus dihadapi.
Kita  tak bisa mengharuskan orang agar menyampaikan puja-puji melulu. Kita juga tidak bisa menyetop kritik yang datang mungkin tidak sesekali, bahkan berkali-kali. Mengontrol orang lain untuk mengatakan sesuatu yang hanya menyenangkan hati kita adalah sesuatu yang mustahil, dan kalau pun bisa, akan sangat menyesatkan.
Pujian bisa saja membuat kita tiba-tiba menjadi besar kepala. Sebaliknya, kritik dapat membuat kita marah dan mengkritik balik secara membabi-buta! Maka, tiada jalan lain selain menyikapi kritik dan pujian itu dengan bijaksana.
Lantas, bagaimana seyogianya kita menyikapi kritik dan pujian yang datang pada kita? Adakah jalan terbaik?
Menghadapi Kritik
Pertama, dalam menghadapi kritik tetaplah tenang dan sabar. Ingatlah, manusia tidak pernah luput dari kritik : terkadang kritik secara halus, terkadang kritik yang vulgar dan bahkan kasar.