Menurut Anda, apa yang harus dilakukan untuk hidup sehat? Tentu akan muncul sederetan jawaban yang beragam. Tapi, mungkin belum semua jawaban itu kita dlakukan pada kenyataannya, apalagi secara konsisten. Pertanyaan selanjutnya, apa resep sehat yang paling utama seorang penulis?
Ada dua hal utama yang seyogianya dilakukan seorang penulis agar tetap sehat sehingga senantiasa produktif dalam berkarya. Mari kita bahas lebih jauh.
Pertama, penulis sehat dengan cara menulis.
Mungkin muncul pertanyaan, apa betul penulis sehat dengan menulis? Â Ya, saya jawab, benar. Ingatlah selalu bahwa bagi sebagian besar penulis itu menulis adalah panggilan jiwanya.
Nah kalau sudah menjadi panggilan jiwa, maka ia tak akan berhenti menulis, apalagi dalam waktu yang lama.
Di samping itu, bagi seorang penulis sejati, menulis itu adalah cara membebaskan pikiran dari kelindan berbagai hal yang ada di dalamnya. Mungkin ia memiliki gagasan, mungkin simpanan pengalaman, mungkin pula hasil perenungan atau emosi yang tak tertahankan yang butuh dituangkan.
Si penulis akan merasa plong dengan menuangkan semua hal yang berkecamuk dalam pikirannya. Jika ia tak menuliskannya, maka ia akan terpapar oleh kegelisahan yang dalam. Menulis baginya adalah sebuah upaya pembebasan.
Dengan menulis secara kontinu, sang penulis menjaga kesehatan hati dan pikirannya. Melalui tulisan, ia bisa mengeluarkan seluruh unek-uneknya. Melepaskan semua yang ada di dalam pikiran.
Di samping itu, ada baiknya menulis hal-hal yang sejalan dengan peminatan. Menulis yang dikuasai dan diminati. Dengan begitu sang penulis akan merasa senang melakukannya.
Kedua, penulis sehat dengan berolahraga
Penulis yang tekun terkadang mengalokasikan waktu dan hidupnya dengan menulis dan menulis. Ia bisa lupa waktu. Sering terlambat makan, acap telat tidur.
Terkadang bisa lupa mandi, he he he. Dan, boleh jadi terbiasa mengurung diri di kamar kerja. Baginya, mungkin tak ada yang lebih penting selain menulis.
Jika demikian yang dilakukan, maka si penulis berada dalam bahaya. Kesehatannya bisa terancam. Ia mungkin sangat produktif, tapi hidupnya tidak sehat.
Hidupnya melulu diisi dengan duduk berlama-lama, membenamkan pantatnya di kursi dari hari ke hari. Pikirannya terbebaskan, namun fisiknya terkungkung!
Di sinilah bahayanya kalau penulis sampai melupakan dan mengorbankan kesehatannya. Maka, ia mesti segera bangkit dari kursi dan mulai bergerak, berolahraga agar tetap sehat.
Banyak penulis yang punya kecenderungan mengabaikan olahraga saking asyiknya menulis. Jamak penulis yang lupa gerak dan terlalu banyak duduk.
Akibatnya, bukan tidak mungkin dia akan dihampiri penyakit. Berderet-deret penyakit kebanyakan duduk dan kurang gerak bisa dialami.
Misalnya, tekanan darah tinggi, kolesterol, sakit pinggang, gangguan jantung, ambeien, gangguan penglihatan, dan lainnya.
Terlebih-lebih yang doyan makan, obesitas menjadi ancaman. Dan, yang sambil menulis doyan menghabiskan berbatang-batang rokok, gangguan paru-paru tidaklah mustahil.
Apa yang mesti dilakukan? Tinggalkan kursi beberapa lama dan segera berolah raga. Sadari bahwa apa yang sudah dilakukan itu sungguh tidak sehat. Menulis itu bagus, tapi duduk berlama-lama sungguh tidak baik bagi kesehatan.
Kombinasikan Menulis dan Berolahraga
Maka, yang paling baik adalah mengkombinasikan menulis dan berolahraga. Duduklah menulis paling lama 2 jam setelah itu bangun dan bergeraklah. Berolahragalah.Â
Berlari-lari kecil di sekitar rumah. Mengikuti senam dari video di youtube. Atau, ambil tali skiping untuk lompat-lompat di tempat. Bergeraklah hingga keringat keluar
Dengan berolahraga secara teratur, badan akan tetap sehat dan segar-bugar. Dengan berolahraga pula, pikiran menjadi rileks kembali.
Jangan lupa usai olahraga minum air hangat suam-suam kuku. Ini untuk mendorong keringat keluar lagi usai olahraga.
Nikmati makanan yang bergizi. Minum air putih jangan pernah dilupakan, terutama ketika sedang duduk dan menulis.
Mari kombinasikan kegiatan menulis dengan olahraga dan rasakan manfaatnya.
( I Ketut Suweca, 16 Januari 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H