Penulis yang tekun terkadang mengalokasikan waktu dan hidupnya dengan menulis dan menulis. Ia bisa lupa waktu. Sering terlambat makan, acap telat tidur.
Terkadang bisa lupa mandi, he he he. Dan, boleh jadi terbiasa mengurung diri di kamar kerja. Baginya, mungkin tak ada yang lebih penting selain menulis.
Jika demikian yang dilakukan, maka si penulis berada dalam bahaya. Kesehatannya bisa terancam. Ia mungkin sangat produktif, tapi hidupnya tidak sehat.
Hidupnya melulu diisi dengan duduk berlama-lama, membenamkan pantatnya di kursi dari hari ke hari. Pikirannya terbebaskan, namun fisiknya terkungkung!
Di sinilah bahayanya kalau penulis sampai melupakan dan mengorbankan kesehatannya. Maka, ia mesti segera bangkit dari kursi dan mulai bergerak, berolahraga agar tetap sehat.
Banyak penulis yang punya kecenderungan mengabaikan olahraga saking asyiknya menulis. Jamak penulis yang lupa gerak dan terlalu banyak duduk.
Akibatnya, bukan tidak mungkin dia akan dihampiri penyakit. Berderet-deret penyakit kebanyakan duduk dan kurang gerak bisa dialami.
Misalnya, tekanan darah tinggi, kolesterol, sakit pinggang, gangguan jantung, ambeien, gangguan penglihatan, dan lainnya.
Terlebih-lebih yang doyan makan, obesitas menjadi ancaman. Dan, yang sambil menulis doyan menghabiskan berbatang-batang rokok, gangguan paru-paru tidaklah mustahil.
Apa yang mesti dilakukan? Tinggalkan kursi beberapa lama dan segera berolah raga. Sadari bahwa apa yang sudah dilakukan itu sungguh tidak sehat. Menulis itu bagus, tapi duduk berlama-lama sungguh tidak baik bagi kesehatan.
Kombinasikan Menulis dan Berolahraga