Seperti diberitakan Kontan.co.id, Lembaga Biologi dan Molekuler Eijkman menyebutkan bahwa berdasarkan penelitian yang mereka lakukan atas perkembangan virus corona, virus Covid-19 telah bermutasi sebanyak 7 kali sejak awal ditemukan.
Sementara itu, Health detik.com memberitakan, dari mutasi yang terjadi itu para peneliti bisa mengetahui berbagai peluang yang bisa dilakukan untuk menghambat penyebaran virus corona. Tapi, mutasi juga bisa berpotensi membuat virus lebih mudah menyebar dan berbahaya dalam menginfeksi sel tubuh manusia.
Pendistribusian VaksinÂ
Mutasi yang terjadi pada virus ini tentu saja membuat kekhawatiran pada masyarakat. Hal ini terjadi, lantaran virus ini menjadi lebih mudah menyebar menginfeksi tubuh manusia. Lalu, apa solusinya?
Pemerintah, seperti kita ketahui, sudah menyediakan vaksin Covid-19 Sinovac yang diimpor dari China. Vaksin ini, menurut rencana, akan didistribusikan ke daerah pada Januari 2021 ini.
Vaksin berjumlah 1,2 juta dosis pada tahap pertama itu diharapkan akan membantu masyarakat untuk memproteksi diri dari kemungkinan terpapar Covid-19.
Seperti diberitakan Kompas.com, uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac juga telah dilakukan di Bandung, Indonesia. Pengujian ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran melalui kerjasama PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech China.
Seperti apa pendistribusiannya dan kepada siapa yang menjadi prioritas atas dalam pemberian vaksin? Tentu saja kita akan lihat perkembangan berikutnya.
Yang pasti, tetap ada harapan masyarakat akan bisa lebih terlindungi dengan hadirnya vaksin yang disiapkan dan didanai oleh Pemerintah tersebut.
Selanjutnya pemerintah daerah bertugas melakukan giat operasionalnya di lapangan. Pendanaan operasional vaksinasi itu disiapkan oleh pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Masih Efektifkah Vaksin Ini?