Usai liburan, kini saatnya kembali belajar. Sudahkah para siswa bersiap untuk kembali belajar? Sudahkah para guru dan orangtua siap sedia memfasilitasi mereka? Entah masih akan tetap belajar di rumah atau sudah mulai belajar di sekolah. Di mana pun proses transformasi ilmu itu dilakukan, yang penting bisa kembali belajar.
Kerinduan Siswa
Bagi para siswa, tentu rindu kembali ke sekolah. Rindu belajar dengan teman-teman, bertemu dengan bapak dan ibu guru, lalu bermain bersama di halaman sekolah.
Belajar secara langsung di sekolah sangat menyenangkan bagi anak-anak, karena ada kesempatan belajar, juga kesempatan bermain dan bercanda saat jam istirahat tiba.
Lalu, semua itu menjadi kenangan dan selalu mendatangkan kerinduan. Pandemi Covid-19 mengharuskan para guru dan para siswa mengikuti proses belajar-mengajar secara online dari rumah.
Jika tak mengerti dengan pelajaran, para siswa mesti berusaha sendiri, karena diskusi melalui media online sifatnya sangat terbatas. Ayah dan ibu di rumah pun terpaksa menjadi guru dadakan. Bersyukur kalau beliau seorang pendidik, tapi kalau tidak?
Akan relatif sulit bagi siswa untuk menyelesaikan pelajaran dengan mulus dengan hanya belajar di rumah secara daring. Minimal tak sebaik jika dibandingkan dengan metode tatap-muka langsung di sekolah seperti sebelumnya. Dikhawatirkan juga terjadi penurunan kualitas transfer ilmu yang sepenuhnya melalui daring.
Belajar dari Rumah atau di Sekolah?
Akan tetapi, apa mau dikata? Mau tak mau, kita mesti mengikuti kehendak alam. Kini ada virus yang bergentayangan bagaikan hantu yang selalu mengintai.
Jika lengah sedikit saja, bisa terpapar olehnya. Maka, pilihan belajar dari rumah adalah pilihan yang lebih baik untuk saat-saat  seperti ini.