Hal ini sungguh mengejutkan redaksi. Banyak sekali karyanya dimuat di surat kabar dan majalah. Ia mulai banyak dikenal, sebagai penulis berbakat besar.
Namun, fisiknya mulai menderita. Mengapa? Karena roh Knut Hamsun yang memasuki raganya, menuntutnya untuk mengarang berjam-jam, berhari-hari, sampai lupa makan dan lupa mandi!
Persis seperti riwayat hidup sang roh semasa hidupnya, dulu. Rupanya Knut Hamsun semasa hidupnya tidak peduli dengan kebersihan dan kesehatan badannya.
Yasunari Kawabata
Tidak puas dengan hal itu, si pengarang muda, kembali ke dukun. Kali ini ia minta agar dia dimasuki roh penulis asal Jepang, Yasunari Kawabata.
Nah, setelah roh penulis Jepang itu berhasil masuk ke tubuhnya, ia pun menulis dengan gaya yang sangat berbeda dengan sebelumnya.
Tulisannya menjadi lembut. Deskripsinya sangat halus. Mengetahui hal ini, lagi-lagi redaksi koran dan majalah, termasuk para kritikus, terheran-heran sekaligus takjub luar biasa!
Membuat Penasaran?
Ahh, cukup dulu ya sahabat, potongan ringkasan kecil cerpen Sungging Rasa. Saya sarankan pembaca mendapatkan buku tersebut sehingga rasa penasaran bisa terobati.Â
Seperti apa kelanjutan hidup si pengarang muda tadi, silakan dibaca sendiri, he he he.Â
Yang pasti, nasib si pengarang muda berakhir dengan bunuh diri!