Dengan sepeda gayung itu pula aku membawa dua ikat padi ke penyosohan beras, menggandeng rumput yang baru saja kusabit, dan berangkat berlatih silat dengan penuh semangat.
Terima kasih Ibu, terima kasih ayah, sudah membekaliku pedoman hidup yang berguna sehingga aku mampu tetap melangkah dengan berani.
Biarlah aku melangkah  dalam kasihmu dan dalam restumu dari tempatmu kini berada.
( I Ketut Suweca, 25 Desember 2020).
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!