Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Atasi Kecenderungan Menjadi "Tsundoku" dengan Menulis Resensi Buku

12 Desember 2020   07:55 Diperbarui: 12 Desember 2020   18:31 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku yang belum dibaca (dok.pribadi)

Hanya dengan cara itulah seorang peresensi akan memahami isi buku dimaksud dengan baik. Resensi buku baru bisa dibuat dengan baik apabila penulisnya memahami kandungan buku dengan baik pula.

Setelah membaca sebuah buku dengan intensif, si peresensi akan mengetahui dan meresensi isi pokok buku tersebut, melihat dan menuliskan di mana kekuatan dan kelemahan buku tersebut, dan apa manfaatnya bagi pembaca, serta apa tujuan buku itu dihadirkan. 

Pada akhirnya si peresensi bisa mendorong pembaca mengambil keputusan untuk membaca (atau tidak membaca) buku dimaksud.

Jelaslah bahwa dengan menulis resensi buku, kita terdorong untuk membaca buku. Tidak lagi membiarkan buku-buku berharga itu tergeletak di atas meja atau tersimpan rapi di dalam rak atau almari.

Menulis resensi, saya pikir, sangatlah memberdayakan. Di samping si peresensi sendiri mendapatkan pengetahuan dengan membaca isi buku, para pembaca yang membaca resensi itu pun terbantu untuk mengetahui ikhwal buku dimaksud.

Agar terhindar dari virus tsundoku, menulis resensi buku menjadi salah satu cara menangkalnya.

(I Ketut Suweca, 12 Desember 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun