Artikel opini adalah sebuah genre dalam penulisan nonfiksi. Tulisan opini lebih menekankan pada pendapat atau pandangan penulisnya. Yang di luar itu, seperti pendapat orang lain, data dan fakta tetap diperlukan, fungsinya sebagai pelengkap. Pendapat penulisnyalah yang terpenting, yang diutamakan.
Lalu, bagaiman cara menulis opini yang baik? Inilah tujuh langkah mudah dan sederhana yang dilakukan oleh penulis opini agar karya yang dihasilkan bernas, bermanfaat, dan menginspirasi pembaca.
Topik dan Angle
Pertama, menentukan topik yang akan ditulis. Topik apakah yang hendak ditulis, yang menarik, penting, dan diperkirakan bermanfaat bagi pembaca?
Seorang penulis tidak akan membuat topik secara sembarangan tanpa mempertimbangkan kepentingan pembaca. Ia harus bertanya kepada diri sendiri, apakah topik yang akan  ditulisnya itu berguna atau perlu diketahui oleh khalayak?
Kedua, menentukan angle. Angle dimaksudkan adalah sudut pandang sang penulis dalam tulisannya. Ia ingin membahas bagian apa-nya dari topik yang dipilihnya? Dari sudur mana ia mau soroti? Ini harus jelas.
Semisal topik yang dipilih adalah masalah banjir.  Apakah dia mau melihat penyebab-penyebab  banjir tersebut, akibat banjir, atau sikap masyarakat terhadap lingkungan yang mengakibatkan terjadinya banjir. Atau, penulis justru  menyoroti sikap pemerintah dalam konteks ini.
Riset dan Outline
Ketiga, melakukan riset. Riset? Â Ya, benar sekali! Penelitian alias riset memang diperlukan dalam menulis opini agar tulisan menjadi lebih bergizi.
Kalau diperhatikan, banyak penulis opini di kompasiana melakukan riset pada awalnya sehingga mampu melahirkan artikel yang komprehensif dan berbobot.