Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apa yang Mendorong Kita Berkomentar di Lapak Sahabat?

12 November 2020   16:47 Diperbarui: 12 November 2020   17:13 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: popsugar.com)

Artikel siapa yang kita komentari? Artikel apa yang sering kita komentari? Mengapa kita memilih mengomentarinya? Adakah alasan yang melatarbelakangi kita untuk memilih berkomentar di lapak (akun) sahabat sesama kompasianer?

Tiga Alasan

Itulah sederet pertanyaan yang membuat saya ingin tahu jawabannya. Cukup lama saya mengamati hal ini untuk bisa sedikit mendapat gambaran seperti apa pola saling mengomentari antarkompasianer di platform ini.

Saya mendapatkan, paling tidak ada tiga alasan yang berbeda yang menjadi dasar pemikiran kompasianer dalam berkomentar. Ketiga faktor atau alasan itulah yang pada umumnya menjadi acuan para sahabat dalam berkomentar.

Merasa Teman Dekat

Pertama, karena merasa dekat dengan penulisnya. Intensitas komunikasi yang sudah berlangsung dengan saling mengunjungi adalah pilihan pertama untuk hadir dan memberikan komentar.

Sederhananya, karena sudah sering dikunjungi, maka kita pun membalasnya dengan sering juga berkunjung.  Saling berbalas kunjungan.

"Siapa yang rajin berkunjung dan berkomentar ke akun saya, dialah yang saya kunjungi," begitulah alasan salah seorang kompasianer ketika ditanya tentang kecenderungan pilihannya berkomentar.

Artinya, kebiasaan saling mengunjungi membuat antarkompasianer merasa lebih dekat dalam konteks persahabatan. Lalu, dari situ muncul semacam kewajiban untuk mengunjungi sahabat dekat seperti ini.

Yang malas berkunjung tentu jarang pula mendapatkan kunjungan. Orang tidak bisa banyak berharap mendapatkan kunjungan sahabat jika dia sendiri malas berkunjung.

Keaktifan dalam melakukan blogwalking akan mengantarkan kita pada dua hal, yakni mendapatkan pertemanan yang terasa lebih dekat dan memetik kunjungan balasan.

Kualitas Materi Artikel

Kedua, karena alasan isi artikel yang berkualitas. Orang berkunjung ke sebuah lapak tak hanya karena sering dikunjungi, tetapi ada pula lantaran kualitas isi artikel penulis yang dikunjunginya.

Kalau seorang penulis mampu menghadirkan artikel yang bergizi tinggi, maka kecenderungan lapaknya akan dikunjungi pembaca atau kompasianer lain.

Oleh karena itu, sangat dianjurkan agar kita menulis dengan sebaik-baiknya, menulis dengan upaya maksimal sehingga hasilnya pun lebih baik.

Saya memerhatikan sejumlah kompasianer senantiasa berusaha menulis dengan upaya keras sehingga artikel-artikel yang dihadirkan lengkap, komprehensif, dan berbobot.

Kualitas tulisan seperti itulah yang bisa menggoda pembaca untuk mendatangi sebuah lapak, membaca artikel yang ditayangkan dan membubuhkan komentar dengan apresiasi yang positif.

Orang pada umumnya enggan datang ke lapak yang isi tulisannya terkesan sekadar menulis, apalagi isinya ngaco. Orang akan malas berkunjung tanpa mendapatkan kebermanfaatan di balik kunjungannya itu.

Sekali-dua kali berkunjung, ternyata artikel yang dibuat si penulis tersebut tidak juga memperlihatkan kemajuan, maka kemungkinan kompasianer selaku pembaca tak tertarik untuk bertandang lagi.

Memberi Motivasi

Ketiga, karena ingin memotivasi. Di kompasiana, banyak bergabung para penulis muda yang belum berpengalaman menulis, terutama para mahasiswa.

Keterlibatan mereka di kompasiana sangat positif dan menyenangkan, tentu. Pintu kompasiana sangat terbuka untuk mereka.

Di kompasiana, mereka bisa mengasah kemampuan menulis entah karena ditugaskan dosen atau atas kehendaknya sendiri.

Beberapa orang dari mereka berhasil menayangkan artikel-artikel dengan bobot yang lumayan bagus. Gaya penulis mereka pun sudah cukup baik.

Akan tetapi, sebagian dari mereka masih harus terus belajar lebih keras lagi untuk menuangkan gagasan ke dalam bentuk artikel dengan lebih baik.

Para kompasianer senior terlihat banyak yang hadir ke lapak penulis pemula dan memberi komentar yang bernuansa menyemangati.

Komentar-komentar yang diberikan semakin memotivasi para penulis pemula untuk berkarya dengan lebih bagus lagi dan bersemangat untuk menulis secara berkesinambungan.

Merasa Diterima

Itulah faktor yang mendorong para penulis pendatang baru untuk menulis dan menulis lagi. Mereka merasa diterima oleh anggota kompasiana lainnya yang sudah lebih dulu menjadi anggota.

Mereka merasa cukup mendapat perhatian dan penguatan. Dan, si pendatang baru mulai nyaman di kompasiana dan hal ini memotivasinya untuk terus berkarya.

Itulah 3 alasan utama mengapa kompasianer memberikan komentar. Setiap alasan bisa berdiri sendiri, bisa pula merupakan gabungan lebih dari satu alasan. Misalkan, alasan berkomentar di samping karena merasa dekat dalam persahabatan, juga karena kualitas artikel yang ditayangkan.

Semoga dengan penguatan kebiasaan blogwalking dan saling memberi komentar ini, kita semua semakin bersemangat berkompasiana sekaligus berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para pembaca melalui karya tulis.

( I Ketut Suweca, 12 November 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun