Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, Utamakan Kuantitas atau Kualitas?

5 November 2020   14:39 Diperbarui: 5 November 2020   14:50 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan tetapi, jika kita semata-mata mengejar kuantitas atau jumlah tulisan, ada kemungkinan kualitas tulisan kita kurang mendapat perhatian. Artinya, boleh jadi kita menulis melulu untuk menulis. Gagasan yang kita sampaikan kepada pembaca akhirnya ala kadarnya saja.

Penulis yang mengutamakan kuantitas mungkin akan mengalami kendala untuk melakukan perenungan atau memikirkan dengan saksama dan mendalam terhadap materi artikel karena hal ini menyita waktu.

Dengan kata lain, kita menjadi kehilangan momentum untuk merenungkan atau menganalisis secara mendalam materi yang akan kita tulis karena dikejar batas waktu atau deadline yang kita targetkan sendiri.

Di pihak lain, bagi yang mengedepankan kualitas, mungkin tak memiliki target tertentu dalam hal jumlah. Yang penting baginya adalah setiap tulisan yang akan ditampilkan sudah melalui proses pemikiran yang benar-benar matang, yang pada umumnya cukup memakan waktu.

Secara kualitas hasilnya bisa jadi memadai bahkan sangat bagus. Sang penulis menjadi bangga dengan kualitas karyanya. Setiap kali menulis, mungkin dia berpikir bahwa tulisan itu mencerminkan siapa penulisnya; inilah menjadi landasannya bekerja. Itulah sebabnya, ia memilih mengutamakan kualitas, alih-alih kuantitas.

Nah, dari penjelasan mengenai kedua pilihan itu, muncuil pertanyaan: Anda memilih kualitas atau kuantitas? Atau, bahkan bertekad memilih keduanya? Saya mau bilang up to u saja. Selamat menulis.

(I Ketut Suweca, 5 November 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun