Aglaonema nama resminya. Sri Rejeki sebutan umumnya yang dikenal masyarakat. Dinamakan sri rejeki, mungkin lantaran tanaman ini memiliki dua keistimewaan sekaligus.
Pertama, ia memiliki penampilan dengan daunnya yang cerah dengan warna-warni yang indah, dan kedua, tanaman ini memberi si empunya rejeki alias keberuntungan. Benarkah?
Pengisi Waktu Luang
Belakangan ini hobi menanam tanaman hias kian menjadi-jadi. Rupanya masa pandemi yang mengharuskan orang lebih banyak di rumah, membawa hobi yang satu ini kian menguat. Semakin banyak orang yang terjun bertanam tanaman hias.
Di samping untuk mengisi waktu, juga untuk menghilangkan stres. Berteman dengan tanaman bisa membuat pikiran lebih tenang.
Bahkan,jika ditekuni, bertanam tanaman hias bisa mendatangkan hasil. Berbisnis tanaman hias rupanya cukup menjanjikan.Â
Mengenal Aglaonema
Aglaonema (disebut juga aglonema) adalah salah satu tanaman hias yang banyak disukai oleh pecinta tanaman hias. Di samping dikenal dengan nama sri rejeki, aglaonema ini dikenal sebagai Ratu Daun.
Mengapa tanaman ini diberi nama demikian istimewa: Ratu Daun? Alasannya adalah karena tanaman hias ini memiliki beraneka ragam jenis dengan warna-warna daun cantik.Â
Untuk menyebut beberapa di antaranya adalah Sri Rejeki Pride of Sumatra, Legacy, Lipstik, Dud Anjamani, dan Sri Rejeki Emerald Bay. Dari sisi keindahan daun, tanaman ini sulit disaingi. Mari kita bahas lebih jauh dengan mengacu pada beberapa sumber tepercaya.Â
Menyerap Polutan
Di samping dikenal karena keindahan daunnya, sri rejeki juga diketahui memiliki kemampuan menyerap udara kotor di sekitarnya. Sebuah penelitian menyebutkan, jika tanaman aglaonema dikombinasikan dengan tanaman lidah mertua (sensevieria)Â akan dapat membuat adem dan sejuk sebuah ruangan sekaligus memfilter udara kotor yang mengandung polutan.
Disebutkan, perpaduan kedua tanaman ini dapat menyerap polutan di udara seperti asap rokok, bahan-bahan kimia dari cat tembok, dan pernis dengan menetralisasikannya. Selain itu, tanaman sri rejeki sendiri juga mempunyai khasiat sebagai anti bakteri yang menekan jumlah populasi spora jamur hingga 50 persen.
Aglaonema menjadi salah satu flora sudah ditetapkan oleh NASA sebagai tanaman yang efektif menghilangkan polutan rumah tangga, seperti formaldehida dan benzena yang ada di udara.
Merawat Aglaonema
Si ratu daun ini tiada henti-hentinya menjadi incaran para penggemarnya. Memajangnya di rumah, tentu satu kebanggaan tersendiri. Namun demikian, tidak sedikit yang punya pengalaman tidak menyenangkan saat menanam aglonema.
Misalnya, pertumbuhannya terganggu, Â layu bahkan mati. Ini berarti ada yang salah dalam perawatannya. Oleh karena itu perlu kita ketahui cara merawat aglonema agar tanaman ini dapat tumbuh-kembang sebagaimana mestinya.
Sinar Matahari
Pencahayaan menjadi salah satu satu aspek yang perlu mendapat perhatian dalam memelihara  tanaman ini. Untuk kondisi terbaik, sri rejeki membutuhkan lingkungan yang teduh dengan pencahayaan yang sedang. Tanaman hias ini bisa tumbuh di kawasan dataran rendah hingga ketinggian 300 sampai 400 mdpl.
Dalam kondisi yang ideal aglaonema membutuhkan sinar sinar matahari tidak langsung mengenai tanaman, lingkungan memiliki kelembaban sekitar 50% hingga 70%, dan dengan suhu maksimal 30 derajat Celcius dengan sirkulasi udara yang baik.
Media Tanam dan Penyiraman
Aglaonema harus ditanam memakai media tanam yang tepat. Umumnya dipakai media tanam yang memiliki porositas yang baik dengan komposisi yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir, dan humus.
Kebanyakan pencinta tanaman aglonema hanya mengandalkan pupuk kompos atau pupuk kandang untuk nutrisi tanaman ini. Yang penting diperhatikan, media tanam tidak boleh mengeras atau memadat.
Aglaonema tidak membutuhkan penyiraman intens dengan kadar air berlebih. Mengapa demikian? Penyiraman berlebihan atau keseringan justru akan membuat akarnya membusuk.
Untuk perawatan maksimal, disarankan untuk menjaga kebersihan  media tanam agar tanaman tidak terserang hama.
Disebutkan, hama yang sering menyerang aglaonema antara lain kutu putih, ulat, dan belalang, sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah cendawan, bakteri, dan virus. Jika tanaman terserang, Â dapat diatasi dengan menggunakan insektisida, bakterisida atau fungisida.Â
Demikian pembahasan kita tentang aglaonema. Nah, sekarang pembaca sudah bisa menjawab sendiri pertanyaan: benarkah aglaonema memberi keberuntungan alias rejeki kepada pemiliknya?
(I Ketut Suweca, 3 Oktober 2020).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H