Di samping dikenal karena keindahan daunnya, sri rejeki juga diketahui memiliki kemampuan menyerap udara kotor di sekitarnya. Sebuah penelitian menyebutkan, jika tanaman aglaonema dikombinasikan dengan tanaman lidah mertua (sensevieria)Â akan dapat membuat adem dan sejuk sebuah ruangan sekaligus memfilter udara kotor yang mengandung polutan.
Disebutkan, perpaduan kedua tanaman ini dapat menyerap polutan di udara seperti asap rokok, bahan-bahan kimia dari cat tembok, dan pernis dengan menetralisasikannya. Selain itu, tanaman sri rejeki sendiri juga mempunyai khasiat sebagai anti bakteri yang menekan jumlah populasi spora jamur hingga 50 persen.
Aglaonema menjadi salah satu flora sudah ditetapkan oleh NASA sebagai tanaman yang efektif menghilangkan polutan rumah tangga, seperti formaldehida dan benzena yang ada di udara.
Merawat Aglaonema
Si ratu daun ini tiada henti-hentinya menjadi incaran para penggemarnya. Memajangnya di rumah, tentu satu kebanggaan tersendiri. Namun demikian, tidak sedikit yang punya pengalaman tidak menyenangkan saat menanam aglonema.
Misalnya, pertumbuhannya terganggu, Â layu bahkan mati. Ini berarti ada yang salah dalam perawatannya. Oleh karena itu perlu kita ketahui cara merawat aglonema agar tanaman ini dapat tumbuh-kembang sebagaimana mestinya.
Sinar Matahari
Pencahayaan menjadi salah satu satu aspek yang perlu mendapat perhatian dalam memelihara  tanaman ini. Untuk kondisi terbaik, sri rejeki membutuhkan lingkungan yang teduh dengan pencahayaan yang sedang. Tanaman hias ini bisa tumbuh di kawasan dataran rendah hingga ketinggian 300 sampai 400 mdpl.
Dalam kondisi yang ideal aglaonema membutuhkan sinar sinar matahari tidak langsung mengenai tanaman, lingkungan memiliki kelembaban sekitar 50% hingga 70%, dan dengan suhu maksimal 30 derajat Celcius dengan sirkulasi udara yang baik.
Media Tanam dan Penyiraman
Aglaonema harus ditanam memakai media tanam yang tepat. Umumnya dipakai media tanam yang memiliki porositas yang baik dengan komposisi yang terdiri dari pakis, sekam bakar, pasir, dan humus.