Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bunga Kenanga (Sandat), Antara Lagu, Filosofi, dan Tari

2 Oktober 2020   19:36 Diperbarui: 27 Mei 2021   15:00 4818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A.A. Made Cakra (Sumber gambar: Jalikan.com)

Bungan Sandat. Itulah judul lagu yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Sebuah lagu yang diciptakan oleh A.A. Made Cakra (almarhum), salah seorang pencipta lagu Bali yang sangat terkenal.

Ada banyak lagu yang beliau ciptakan, ini hanya salah satunya yang ngetop. Jarang ada orang di Bali yang tidak tahu lagu ini. Sebelum ini ada lagi lagu ciptaannya yang populer berjudul Supir Bemo.

Lirik Lagu Bungan Sandat

Mari kita lihat seperti apa lirik lagu Bungan Sandat sekaligus mengulik pesan mendalam yang disampaikan beliau kepada generasi muda, khususnya bagi wanita muda Bali.

Bungan Sandat

Yen gumanti bajang.
Tanda bina ya, pucuk nedeng kembang.
Disuba ya layu, tan ada ngerunguang, ngemasin makutang.
Becik melaksana, da gumanti dadi kembang bintang.
Mentik dirurunge, makejang mangempok, raris kaentungan.
To i bungan sandat, selayu-layu-layune miik.
To ya nyandang tulad, seuripe melaksana becik.
Para teruna teruni, mangda saling asah asih asuh.
Menyama beraya, to kukuhin, rahayu kepanggih.

Baca juga: Lirik Lagu Daerah Sumsel "Asal Mule"

Memahami Maknanya

A.A. Made Cakra (Sumber gambar: Jalikan.com)
A.A. Made Cakra (Sumber gambar: Jalikan.com)
Bungan sandat itu tiada lain sebutan dari bunga kenanga dalam bahasa Indonesia. Anda mengenal bunga ini, bukan?

Bunga inilah yang dijadikan simbol oleh A.A. Cakra, sang pencipta lagu ini, untuk menyampaikan pesan kepada generasi perempuan muda Bali.

Mari kita artikan satu per satu -- tentu dengan terjemahan bebas ala saya, untuk bisa memahami isinya.

Kalau kalian sudah mulai beranjak dewasa sebagai seorang gadis
Tiada bedanya dengan bunga yang sedang kembang
Kalau sudah layu, tidak akan ada yang memedulikan dan akan dibuang.
Berbuat baiklah, jangan pernah menjadi kembang bintang
Yang hidup di (pinggiran) jalan, semua memetik, dan selanjutnya dicampakkan.
Lihatlah si bunga kenanga (sandat)
Kendatipun ia sudah layu, namun tetap harum
Itulah yang seharusnya ditiru, sepanjang hidupmu berbuat baiklah
Wahai generasi muda, pria-wanita, hendaknya kalian saling asah, asih, dan asuh (mengasihi satu sama lain).
Hiduplah rukun dalam kebersamaan, maka kebahagiaanlah yang pasti akan kalian raih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun