Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gelegak Ekspresi dalam Pesona Tari Trunajaya dan Gamelan Gong Kebyar

16 September 2020   22:32 Diperbarui: 17 September 2020   12:38 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: seringjalan.com (Tari Trunajaya)

Mengenal Tari Trunajaya

Bersamaan dengan itu, pelbagai bentuk kesenian juga berkembang dengan subur, termasuk berbagai tarian. Beberapa diantaranya yang cukup dikenal, yaitu Tari Kecak, Tari Barong, Tari Pendet, Tari Baris, dan Tari Topeng.

Salah satu tarian Bali yang saya perkenalkan adalah Tari Truna Jaya yang berasal dari Kabupaten Buleleng, Bali.

Sebuah sumber menyebutkan bahwa tari Trunajaya diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk Kebyar Legong. Kemudian, tarian ini  disempurnakan lagi oleh seniman asal Bali juga yang bernama I Gede Manik.

luh-menek-3-1024x576-5f62a1a9d541df714b01b5f8.jpg
luh-menek-3-1024x576-5f62a1a9d541df714b01b5f8.jpg
Sumber gambar: koranbuleleng.com (Luh Menek sedang melatih).

Kedua tokoh seniman itu sudah lama wafat. Adalah Luh Menek, penari generasi pertama yang menjadi penerus tarian ini  hingga sekarang. Pada usianya yang kini sudah mendekati 81 tahun- kelahiran 31 Desember 1939, ia masih  energik menarikan Trunajaya dan sibuk melatih para penari berusia muda. 

Bahkan, seperti dikisahkan, dulu ia pernah membawakan tarian ini di hadapan Presiden Soekarno di Istana Kepresidenan Bogor. "Saya bangga bisa menari di hadapan Presiden waktu ini. Tidak ada perasaan grogi," ujar Luh Menek saat diwawancarai wartawan. 

Disebutkan, Presiden Soekarno berpesan secara khusus kepada Luh Menek agar melestarikan kesenian Bali, termasuk Tari Trunajaya. "Saya masih ingat, Presiden Soekarno berpesan kepada saya sambil menepuk pundak saya. Ia berpesan agar saya terus semangat menari dan melanggengkan Tari Trunajaya ini agar tidak dilupakan orang," imbuh Luh Menek.

Arti Kata "Trunajaya"

Trunajaya berasal dari dua kata "truna" dan "jaya".   "Truna" berarti pemuda" dan "jaya" diinterpretasikan sebagai semangat atau gairah muda yang diwujudkan dengan energi yang besar.

Tari Trunajaya menggambarkan gerak-gerik pemuda yang telah beranjak dewasa yang demikian dinamis saat berusaha mencari cara untuk memikat hati lawan jenisnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun