Ia menjemput ide-ide yang tadinya 'tersembunyi' di balik kehidupan. Ia menemukan, menangkap dan mengubah gagasan tersebut ke dalam wujud  simbol: huruf dan angka. Ia rajut apik ke dalam kata-kalimat yang memiliki makna.
Menjadi Prioritas
Sekali seseorang berketetapan hati menjadi penulis, maka dia mesti menjadikan kegiatan ini sebagai prioritas dalam aktivitas hariannya. Ia tak akan meletakkan kegiatan menulis di nomor belakang apalagi di urutan terakhir.
Orang yang ingin benar-benar menjadi penulis memang harus fokus. Fokus menulis! Ia menyediakan waktu yang cukup setiap hari untuk menulis. Ia mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga aktivitas menulis selalu mendapatkan waktu yang memadai.
Mungkin ia memasang waktu 3 jam sehari atau bahkan lebih. Semakin banyak dia alokasikan waktu untuk (berlatih) menulis, maka peluangnya untuk lebih produktif semakin meningkat. Kelincahannya dalam memainkan bahasa pun semakin hebat.
Orang-orang yang berhasil dan terkenal di dunia dalam bidang apa pun adalah mereka yang sudah mengalokasikan demikian banyak waktu untuk kegiatan yang ditekuninya. Mereka tidak tiba-tiba hebat, tak tiba-tiba terkenal, dan tak tiba-tiba berprestasi tinggi. Ia bekerja dan berlatih keras di belakang layar tanpa banyak orang yang tahu, tanpa sorotan kamera.
Puncak-puncak prestasi mereka lahir dari kegiatan berlatih yang tiada henti, yang menguras tenaga dan mengucurkan peluh serta memakan waktu yang lama. Memang tak ada jalan mudah untuk mencapai kesuksesan sejati. Tak terkecuali di dunia penulisan.
(I Ketut Suweca, 18 Agustus 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H