"Yang mungkin itu juga terjadi pada saya. Apalagi kalau sehari posting dua sampai 3 tulisan," demikian komentar Pak Katedrarajawen.
Jawaban Terhadap Komentar
Dari cuplikan komentar itu, saya jawab langsung di bawahnya, demikian.
"Justru karena komentar itulah sebuah artikel yang ditayangkan menjadi lebih menarikl, Â lantaran ada diskusi di dalamnya. Setuju Bapak."
"Dan, dari situ juga kita acapkali mendapatkan masukan-masukan yang sangat berharga, bahkan mungkin inspirasi untuk topik tulisan berikutnya."
"Buktinya saya sudah dapat menangkap inspirasi dari komentar Bapak Katedra. Tunggu saja pemuatannya belakangan he he he."
"Benar juga Bapak, kadang ada yang terlewatkan. Saya juga demikian. Kita semua tentu maklum. Tak semua artikel para sahabat mesti dibaca dan dikomentari. Kita sesuaikan dengan ketersediaan waktu kita masing-masing saja." Begitulah balasan saya.
Itulah inspirasi terbaru yang saya dapatkan dari komentar Pak Katedrarajawen dan mewujud menjadi artikel ini.
Beberapa tulisan saya yang lain juga diawali dari membaca komentar dan karya para sahabat.
Untuk menyebut beberapa diantaranya adalah artikel Mbak Hennie Triana, Mbak Lusy Mariana, Pak Tjiptadinata Efendi, Mbak Nita Kris Noer, dan Pak Sigit Eka Pribadi.
Belum lagi para sahabat yang hampir seluruhnya hadir untuk memberikan semangat agar saya terus berbagi melalui tulisan.