Sajak-sajak Wyatt dikutip banyak orang saat ia masih berstatus sebagai mahasiswa di kampus itu.
Lalu, Francis Beaumout, seorang anak luar biasa pada permulaan abad ke-17, telah menulis dua buah kisah tragedi ketika berusia dua belas tahun, dan sebelum mencapai usia dua puluh tahun, lakon-lakonnya telah dimainkan di London.
Selanjutnya ada John Milton mulai menulis sajak-sajaknya pada usia sepuluh tahun. Kendati ayahnya menghendaki dia menjadi seorang pendeta, tetapi sang ayah membimbingnya menjadi manusia jenius di dunia kesusasteraan.
Berikutnya, Abraham Cowley yang termasuk penyair pada abad ketujuh belas, ketika berusia sepuluh tahun karya-karyanya sudah sangat disukai jutaan orang. Kumpulan sajaknya yang pertama diterbitkan ketika ia berusia lima belas tahun.
Ada juga Alexander Pope yang pada waktu berusia dua belas tahun menulis sajak bertajuk  Solitude, salah satu sajaknya yang paling digemari pembaca. Ketika ia mencapai usia tujuh belas tahun, para ahli sastra pada awal abad ke-18 terpaksa mengakui dan memperkenankan dia masuk ke dalam kelompok mereka. Buku Pope lainnya yang terkenal berjudul Essay on Criticism.
Dari dalam negeri sendiri ada nama Fayanna Ailisha Daviany adalah seorang penulis cilik yang berbakat. Anak perempuan yang akrab disapa Fayanna ini bahkan sudah menerbitkan 42 judul buku pada usia 13 tahun. Ia menulis sejak berusia 7 tahun. Luar biasa, bukan?
Ada lagi sosok kreatif bernama Latisa Shafa Naraswari. Gadis cantik berumur 15 tahun ini sanggup membuat puisi dan prosa yang memesona tentang catatan kehidupannya. Uniknya, puisi dan prosa buatannya tersebut menggunakan bahasa Inggris.
Hebatnya lagi, pada usianya yang baru 15 tahun, Latisa sudah duduk di bangku kuliah semester satu di Unisadhuguna International College. Dari tangannya lahir buku berjudul Drifting Away.
Penulis yang Sudah Berumur
Mungkin kita akan terkejut setelah mengetahui sejumlah pengarang baru serius menjadi penulis dan menghasilkan karya pada usia tua, bahkan saat tubuhnya mulai renta. Walaupun fisik mungkin tak lagi kuat, namun ketajaman pikiran tak pernah kendor. Tetap tajam.
Pengarang terkemuka, W. Somerset Maugham, mulai menulis dalam usia delapan puluhan; Ernest Hemingway dalam usia enam puluhan, William Faulkner dalam umur enam puluhan.