Bagaimana kita bisa mengetahui apa yang kita kerjakan selama ini telah mencapai kemajuan?
Bagaimana kita mengukur atau menakarnya?
Adakah sejumlah tolok ukur yang relatif bisa diandalkan?
Itulah beberapa pertanyaan untuk kita diskusikan pada kesempatan ini, terutama yang berhubungan dengan progress menulis di kompasiana.
Menakar kemajuan menulis berarti melihat secara saksama seperti apa progress kita dalam berkarya selama ini, sejak awal menulis di sini hingga sekarang. Dari situ kita akan mengetahui apakah kita sudah mencapai kemajuan demi kemajuan dalam menulis atau tetap sama saja dengan ketika baru memulai.
Saya kira hal ini penting agar kita bisa melihat secara keseluruhan pencapaian selama di kompasiana atau di media lain tempat kita kerap menulis.
Lalu, bagaimana kita mengukur kemajuan itu? Mari kita coba melihat seberapa jauh kemajuan yang kita capai dengan menggunakan 3 tolok ukur sederhana ini, yakni dengan membandingkan tulisan kita sendiri di awal dengan yang di akhir, dengan melihat kunjungan dan tanggapan pembaca, serta dengan memerhatikan sharing tulisan kita di blog orang lain.
Membandingkan Hasil Karya Sendiri
Pertama, membandingkan karya sendiri. Bagi sebagian dari kita yang sudah satu, dua, tiga tahun atau bahkan lebih bergabung di kompasiana, bisa melakukan pendekatan perbandingan ini.
Saya yakin sudah (cukup) banyak artikel yang berhasil kita unggah di sini. Dari waktu ke waktu kita selalu berusaha membuat artikel sehingga secara akumulatif jumlahnya meningkat, di samping mengusahakan menghadirkan tulisan yang semakin baik secara kualitas.
Sebagai contoh, Mbak Hennie Triana, sahabat yang selalu hadir dengan artikel-artikel cantik dan menambah wawasan kita, sempat melihat dan membandingkan artikel di awal-awal beliau menulis dengan yang sekarang. Mbak Hennie mengatakan betapa "berantakan" artikelnya di awal-awal menulis.
Beliau mengakui, seperti itulah keadaannya dulu. "...tulisan lama saya yang berantakan penampilannya, bahkan banyak yang hilang komentar dan gambarnya, perlahan saya rapikan.
Tapi bentuk tulisannya masih sama, sebagai bahan perbandingan dan pembelajaran untuk saya," tulis Mbak Hennie saat membahas tulisan perdananya itu dalam artikel Merawat Tulisan Lama yang Terbengkalai, dimuat 13 Mei 2020.Â