Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Merawat Optimisme di Tengah Pandemi

17 April 2020   17:57 Diperbarui: 17 April 2020   18:03 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetap Aktif dan Produktif

Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah menyiasati hidup dan kehidupan dengan terus-menerus berupaya melakukan segala sesuatu untuk bisa bertahan hidup. Kita semua dituntut aktif, kreatif, dan produktif dalam menyiasati kehidupan di tengah bencana covid-19.

Apa yang bisa dilakukan? Ada banyak hal. Seorang teman, Unyil --seperti pernah saya sampaikan sebelumnya -- bisa hidup dari memproduksi dan menjual masker. Demikian juga dua sahabat lainnya yang meniru bisnis si Unyil. Mereka bertiga bekerja di rumah masing-masing dengan membuat masker dan menjualnya kepada para pembeli. Promosi yang mereka lakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui media sosial.

Ada lagi sahabat saya yang terampil sekali membuat makanan, bergegas menambah penghasilan dari kegiatan yang sangat digemarinya itu. Ia pun menjualnya secara online. Tak mau kalah, seorang ibu rumah tangga memilih berjualan kain secara online juga. Ia sebenarnya tak lebih dari seorang reseller, membeli dan menjual barang pun melalui online. Dari usaha itu, dia mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.

Ada pula petani yang kebunnya sedang banyak menghasilkan rambutan. Di samping menjual kepada pedagang di pasar tradisional, juga menjual melalui online. Rupanya usaha-usaha berbasis online kini mulai berkembang dan kian marak sejak bencana ini. Orang bertransaksi melalui dunia maya.

Untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan bahan makanan sehari-hari, ada yang mengusahakannya di rumah yang sebelumnya sebagian besar mereka beli di pasar. Orang mulai rajin menanam beraneka sayur-sayuran dan rempah-rempah di pekarangan rumah, misalnya bayam, cabai, kencur, kunyit, kemangi, sereh, singkong, dan lainnya. Kebutuhan dapur akhirnya sebagian terpenuhi dari pekarangan rumah. Tentu saja hal ini bisa sedikitnya mengurangi pengeluaran harian akan bahan makanan.

Mengurangi Pengeluaran

Ada lagi cara yang menarik yakni dengan mengamati berbagai jenis pengeluaran selama ini. Misalnya, memeriksa pengeluaran untuk listrik dan air. Dengan cerdas mereka berupaya mengurangi pemakaian listrik, antara lain dengan mematikan lampu lebih awal dan menghidupkannya lebih belakang. Pada awalnya dia mematikan lampu pukul 06.00, kemudian dimajukan ke pukul 05.30. Jadi, dimajukan 30 menit dari sebelumnya.

Biasanya menyalakan lampu pukul 18.00, kini menyalakannya lebih malam, yaitu pukul 19.00. Itu pun dengan membatasi jumlah lampu yang hidup. Menghidupkan yang benar-benar dibutuhkan saja. Pemakaian air juga demikian. Kalau sebelumnya menyiram tanaman setiap hari, kini hal itu dilakukan dua hari sekali. Dengan upaya-upaya tersebut, pengeluaran bisa dikurangi.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menyiasati hidup di tengah pandemi. Di atas semua itu, optimisme-lah yang terpenting. Sikap optimis harus ditumbuhkan dan dirawat, jangan sampai redup. Harapan untuk keluar dari bencana selalu ada, karena segala sesuatu ada akhirnya. Dan, itu pasti.

(I Ketut Suweca, 17 April 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun