Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lakukan Ini Ketika Rasa Panik dan Cemas Menghampiri

4 April 2020   04:39 Diperbarui: 5 April 2020   02:36 2960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cemas (Sumber: www.halodoc.com)

Belum yakin? Putarlah lagu-lagu sedih, biarkan diri larut dengan lagu itu, maka suasana hati kita pun akan mengikuti sedih. Segera setelah itu, putarlah lagu-lagu gembira, maka suasana hati kita akan ikut berubah gembira karenanya. Pikiran kita akan mengikuti hati dan perasaan kita.

Berkaitan dengan ancaman covid-19, bersikap dan berpikir tenang sangatlah diperlukan. Kepanikan hanya akan menghasilkan keputusan atau tindakan yang kita ambil, yang cenderung salah. Dan, jangan lupa, sistem imunitas tubuh kita akan menguat jika kita bisa tenang dan gembira.

Orang yang mampu berpikir tenang dan damai akan lebih sehat daripada orang yang sering cemas atau panik. Kepanikan membawa sistem imunitas fisik kita drop, sehingga tidak baik bagi kesehatan psikologis dan fisik.

Meningkatkan Imunitas Tubuh
Psikolog, Retno IG Kusuma, M.Kes mengatakan, untuk melawan kecemasan harus dilakukan hal-hal yang membuat kita bersyukur. "Buatlah diri agar merasa lebih bahagia dan mensyukuri hidup. Selain itu lakukan aktivitas positif seperti membuat tubuh sehat, bahagia, dan gembira".

"Tak hanya itu, untuk menenangkan pikiran, kita harus menyeleksi berita-berita yang ada. Pilih dan baca berita yang bisa membuat optimis".

 "Hati yang gembira adalah obat. Sebab, bisa menurunkan stres kita, rasa sakit kita, dan meningkatkan imunitas tubuh serta memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik", ujar psikolog RS Sanglah, Denpasar, ini.

Sejalan dengan itu, psikolog Indah Wulandari mengatakan, untuk mengurangi stres atau kecemasan, hendaknya kita mengurangi -- jika tidak menjauhkan diri, dari membaca atau menonton berita yang membuat cemas.

"Lakukan kegiatan yang membuat diri gembira dan bahagia. Misalnya bernyanyi, berolah raga, menonton film yang kocak, dan aktivitas lainnya yang menyenangkan", ujarnya.

(I Ketut Suweca, 4 April 2020).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun