Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Buku "Sakti" untuk Penulis, Siapa Mau?

1 Maret 2020   08:25 Diperbarui: 28 Maret 2020   08:37 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya yang berkaitan dengan penggunaan ejaan, diberikan sejumlah contoh (hal. 185). Bentuk tidak baku antara lain: menghancur leburkan, mempertanggung jawabkan, kesimpang siuran, ketidak adilan, dianak-tirikan. Bentuk bakunya adalah: menghancurleburkan, mempertanggungjawabkan, ketidakadilan, dianaktirikan.

Pascasarjana, bukan Pasca Sarjana

Berikutnya, bentuk tidak baku: non migas, purna wirawan, tuna wisma, pasca sarjana, semi profesional, super ordinat, swa daya; seharusnya, sesuai dengan bentuk baku menjadi: tunawisma, pascasarjana, semiprofesional, superordinat, swadaya. Selanjutnya, bila bentuk tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf besar, di antara kedua unsur itu dituliskan tanda hubung (-). Misalnya: non-RRC, non-Indonesia, pan-Afrikanisme.

Banyak hal lagi yang dipaparkan secara detail di dalam buku ini. Mungkin sebagian isinya sudah kita terapkan setiap kali menulis, sebagian lagi belum. Saya sendiri merasa sangat terbantu oleh buku ini.

Buku ini menjadi semacam panduan yang relatif lengkap dan tentu sangat dibutuhkan oleh para penulis. Dengan berpedoman pada buku ini, di samping buku-buku sejenis lainnya, kita bisa mengurangi kesalahan dalam pemakaian Bahasa Indonesia. Kita merasa lebih mantap dalam menggunakan ejaan, memilih kata, menyusun kalimat, serta paragraf.

Pembaca tertarik? Silakan berburu buku bagus yang ditulis dengan cermat oleh ahlinya. Prof. Dr. Haji  Zaenal Arifin, M.Hum., dan Drs. S. Amran Tasai, M.Hum. -- penulisnya,  adalah pakar Bahasa Indonesia.

( I Ketut Suweca, 1 Maret 2020).   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun