Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Long Distance Relationship (LDR) dan Peluang Keberhasilannya

1 April 2019   17:10 Diperbarui: 1 April 2019   17:18 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Diperlukan Dua Hal Utama

Pertanyaan yang muncul dari dua kasus ini adalah, mengapa pasangan yang satu gagal, sedangkan pasangan yang lainnya berhasil menjalani hubungan? Di antara kompleksitas masalah yang dihadapi, ada dua faktor utama yang kiranya menentukan tingkat keberhasilan sebuah hubungan LDR seperti ini.

Pertama, komitmen kedua belah pihak.  Adakah komitmen keduanya untuk tetap setia betapa pun godaan, tantangan, dan kesulitan yang harus dihadapi? Adakah keduanya berkomitmen untuk memegang janji untuk tidak akan berpisah? Jika komitmen ini ada, kemungkinan besar cinta yang mereka bina akan terawat hingga bergulir ke jenjang perkawinan. Komitmen yang kuat bisa menghadapi beragam godaan, tantangan, dan keinginan berpaling ketika menemukan orang lain  yang dipandang lebih baik.

Kedua, komunikasi yang efektif. Apakah mereka berdua secara kontinyu berkomunikasi melalui sarana yang tersedia? Apakah mereka selalu bertutur tentang pengalaman hidup masing-masing dan bersedia saling berbagi dan saling mendengarkan? Adakah mereka dalam berkomunikasi berkata jujur, terbuka,  dan saling percaya?

Pada contoh kasus pertama, pasangan LDR ini kurang memiliki komitmen walaupun sempat ada pada awalnya. Komunikasi pun sesekali terjadi namun tidak intensif. Yang sering terjadi dalam komunikasi justru lontaran rasa saling cemburu dan curiga. Sebaliknya, pada kasus yang kedua, kedua syarat terpenuhi. Mereka terus berkomunikasi dan memiliki komitmen untuk hidup bersama sejak awal.  

( I Ketut Suweca, 1 April 2019).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun