Pada suatu mula
Muasal akar kebijaksanaan tumbuh
Sebab ayah, sebab ibu
sebab aku, kamu, kalian dan mereka
Mengajari lembar-lembar rahasia
Pada piring nasi nyaris kosongÂ
Pada rajutan tali  yang melukai
Pada ratusan seringai di ujung bibir
Pada  laku tangan, tajam menggunting
Di pasar-pasar, padat tujuan
Pada saat itu, saat ini
Ratusan cerita warna yang berdekatan
Antara gagap gempita dan sunyi
antara terang dan gelap
Antara aku, kamu, kalian dan mereka
Langit mesti gemerlap
Oleh sesaknya doa harap yang naik dan turun
Antara luka, duka dan bahagia
Meski muka syukur nyaris tak merupa
Diam-diam saling menyalin, menjadi tanda
Nyaris sama tenggelam
Nyaris terlambat naik ke permukaan
Terseret arus saat jatuh cerita dari langit
Sayangnya, bekal pun nyaris kosong
Kita kepayahan membaca, menyalin
Tapi, tak sempat menuliskan kembali
Apalagi menjadi akar -akar baru kehidupan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H