Memang pada deritanya, pada lukanya, pada matanya, pada laparnya, pada kehilangannya
Ada taman berbunga yang memiliki rumput kehijauan abadi
Mata yang terbuka dan hati yang terang bakal cemburu
Seperti aku yang menangisi diri sendiri
Karena lupa diri, lupa tujuan, lupa kehakikian
Lalu masih berkata aku bagian dari mereka
Tanpa berbenah perut, tangan, kaki, mata , telinga, apalagi hati!
Sungguh, kali ini aku memilih tenggelam
Aku sangat malu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!