Di bulan Ramadhan pola hidup (waktu) kita banyak mengalami pergeseran. Sarapan yang tadinya mulai jam tujuh pagi dipercepat jadi sebelum salat Subuh. Makan siang plus makan malam diundur jadi setelah Maghrib. Puasa selain sebagai ibadah ruhani, juga merupakan masa detoksifikasi bagi tubuh. Namun dalam praktek, kita biasanya agak kesulitan menyesuaikan diri. Seperti kantuk yang susah dilawan sehabis sahur. Lagi duduk tegak pun tiba-tiba bisa jatuh tertidur saking mengantuknya.
Kenapa bisa sampai segitunya?
l Begni, setelah makan, terutama nasi yang menjadi sumber glukosa, mata jadi seperti ditarik kuat oleh gravitasi bumi. Sangat mengantuk. Hal wajar sebenarnya. Sebab, selain karena faktor perubahan pola tidur, juga karena adanya pengaruh dari glukosa tadi. Ia menghalangi otak dari kesadaran. Kasarnya, otak dipaksa tidur.
l Namun, dari sisi manapun tidur sehabis sahur sangat tidak dianjurkan. Beresiko terjadinya refluk, naiknya asam lambung ke kerongkongan. Jika ini terjadi, perut terasa mual, tenggorokkan kering, panas, pusing, bahkan bisa sampai muntah. Kalaupun terpaksa harus tidur, baiknya posisi kepala lebih tinggi dari perut. Biar gak tumpah (*ehh...emang ember ^^v )
l Dan selain refluks, tidur sehabis sahur juga bukan anjuran Nabi. Sebab pagi hari adalah waktunya keberkahan rezeki ditaburkan. Kan ada pepatah bilang tuh, jangan kesiangan, ntar rezekimu dipatok ayam!
l Tidur sehabis sahur juga beresiko jadi telat beraktivitas. Keasikkan tidur gak taunya hari sudah siang saja.
l Tidur sehabis makan, meningkatkan resiko terjangkit penyakit. Setelah makan energi tubuh sedang fokus membakar makanan di perut. Kalau dibawa tidur, kuatirnya malah terhenti n berdampak macam-macam bagi kesehatan.
Lantas apa dong solusinya agar tidak tidur setelah sahur?
Dini hari sampai siang adalah saat dimana otak dan tubuh sedang dalam kondisi segar-bugarnya. Waktu ini bagus sekali dimanfaatkan untuk berkarya, belajar, berniaga, menyusun rencana, atau memulai pekerjaan. Bagitupun dengan kondisi di bulan Ramadhan. Tapi itu tadi, serangan kantuk yang begitu kuatnya jadi penghalang.
Nah, berikut tips menghindari serangan kantuk sehabis sahur;
l Mula-i tidur malam lebih awal
Habis taraweh segera berangkat tidur. Kurangi begadang.
l Perbanyak Ibadah
Bisa dengan baca Al Quran, targetka bisa qatam selama Ramadhan. Banyakin zikir, baca buku agama, dengar ceramah, atau diskusi. Bagi yang masih pelajar, ikuti acara didikan subuh di masjid atau musola setempat. Kalau ramai biasanya mata jadi tidak mengantuk lagi.
l Hindari perut terlalu kenyang
Waktu berbuka, rasanya semua yang terhidang pengen dimakan semua. Padahal lambung yang seukuran tinju itu gak sanggup menampung semuanya. Jadi, ambil secukupnya aja deh (*tunjuk jidad.. :v ). Habis minum, lanjut maghrib. Agar perut adabtasi dulu, kan habis cuti, jadi harus ada pemanasan sebelum organ cernanya kerja rodi lagi. ;) Setelahnya barulah makan besar. Terlalu kenyang, saat taraweh mata jadi ngantuk. Efeknya, dinding atau tiang masjid bakal jadi tempat favorit. Jadi, baiknya makan sebutuhnya saja. (berapa itu banyak, ya?)
l Gizi seimbang
Artinya jumlah karbohidrat, protein, mineral, dan lainnya itu, porsinya pas. Jadi hindari lapar mata saat belanja makanan untuk berbuka. Namanya juga puasa, yang ditahan gak cuma nafsu lapar/haus, nafsu mata juga. :)
l Wudhu tiap saat
Begitu kantuk mulai menyerang, segera cari kran air. Basuh muka, perpanjang wudhuk. Jika perlu kompres pakai air es.
l Olahraga ringan
Menggerakkan tubuh, atau berolah raga ringan kadang ampuh mengusir kantuk pagi.
l Jauhi tempat tidur
l Bersih-bersih
l Kuatkan tekad
Pada hakikatnya, tekad untuk tidak tidurlah yang menggerakkan kita untuk tetap terjaga. Itu artinya harus ada usaha keras demi membangun kebiasaan ini.
Saya yakin masing-masing kita punya trik tersendiri mengatasi ngantuk sehabis sahur ini. Sekian tips agar tidak tidur setelah sahur dari saya. Semoga bermanfaat. Yuk, sama-sama belajar memaksimalkan Ramadhan ini dalam kebaikkan. Semoga kita terhimpun ke dalam hamba-hambaNya yang diridhoi, aamiin!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H