Mohon tunggu...
Lyfe Artikel Utama

Study Abroad: Mengapa tidak?

25 Desember 2015   01:57 Diperbarui: 25 Desember 2015   05:08 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, banyak tawaran khusus untuk mahasiswa yang sangat menguntungkan bagi mahasiswa. Tidak sedikit yang memberikan keringanan biaya sehingga mahasiswa hanya perlu membayar dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normal. Bahkan ada jasa travelling mengunjungi kota-kota di Eropa khusus mahasiswa, bagaimana saya tidak tergiur! Namun terkadang perihal ini yang justru menyebabkan pengeluaran tidak terkendali.

Alat transportasi yang memadai

Nilai lebih selama kuliah di sini adalah alat transportasi yang berperan sangat penting. Di Jerman pada umunya, satu tiket dapat digunakan untuk berbagai macam transportasi umum seperti kereta, bus, tram, bahkan kapal ferry. Jadi, tidak perlu khawatir harus membeli tiket lagi jika harus ganti alat transportasi.

[caption caption="Tram di Alexanderplatz, Berlin"]

[/caption]Dan sekali lagi, mahasiswa mendapatkan kemudahan. Di poin sebelumnya, saya telah menyebutkan tentang Semesterticket. Semesterticket ini adalah tiket transportasi untuk mahasiswa yang berlaku selama satu semester. Dengan Semeterticket ini,mahasiswa tidak perlu kelimpungan beli tiket ketika terburu-buru atau kendaraan telah tiba. Lingkup Semesterticket ini berlaku ke seluruh wilayah propinsi kampus tersebut.

Contoh, karena saya kuliah di Berlin maka transportasi saya hanya berlaku di lingkup Berlin. Bagi mahasiswa yang kuliah di negara bagian (Bundesland/state) lain, seperti Niedersachsen, Brandenburg, atau Nordrhein Westfalen, Semesterticket dapat digunakan untuk mengunjungi kota-kota lain di propinsi tersebut, namun belum termasuk transportasi dalam kota. Jalan-jalan lagi!

Tenaga ajar yang ramah

[caption caption="Salah satu profesor saya masih menggunakan metode menulis di papan tulis, dengan harapan para mahasiswa turut mencatat dan belajar pada saat yang sama"]

[/caption]Jika ditanya apa yang perbedaan menonjol jika dibanding selama belajar di Indonesia, maka saya menjawab cara mengajar para tenaga ajar di kampus. Bukan berarti tenaga ajar di Indonesia tidak ramah, hanya saja para tenaga ajar di sini lebih terbuka.

Cara mengajar para tenaga ajar di sini lebih friendly sehingga mahasiswa tidak segan untuk menjawab atau bertanya. Mahasiswa diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapat mereka bahkan berdiskusi dengan tenaga ajar. Mereka (tenaga ajar) pun tidak segan meminta opini para mahasiswa dan menerima jika mahasiswa mengkoreksi teori atau presentasi yang diberikan.

Jika mahasiswa mengalami kesusahan dalam memahami pelajaran atau memiliki pertanyaan, mahasiswa diperbolehkan untuk bertanya kepada para tenaga pengajar.

Meskipun kuliah di luar negeri memiliki banyak keuntungannya, tetapi ada juga hal yang membuat pusing mahasiswa, yaitu harga yang menjulang tinggi. Jika semua harga di sini dikonversi ke IDR, bisa jadi kita memilih untuk tidak membeli satu barang pun. Karena untuk barang yang sama, harga di sini lebih mahal jika dibanding dengan yang di Indonesia.

Sebaiknya jika memiliki keinginan untuk kuliah di luar negeri, persiapkan dana dengan matang atau mendaftar beasiswa. Saya benar-benar terbantu banyak dengan menerima beasiswa dari Beasiswa Unggulan (BU) dari Diknas. Jika hanya mengandalkan kerja di sana dan tidak mampu menyeimbangkan dengan kuliah, bisa jadi kuliah kita menjadi berantakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun