Mohon tunggu...
echaimutenan
echaimutenan Mohon Tunggu... Blogger Mom

www.echaimutenan.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Anak Bertanya, "Mengapa Kita Bersedekah?"

27 April 2022   16:39 Diperbarui: 27 April 2022   16:42 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajarkan sedekah pada anak (Dokpri)

"Lihat tuh Nak! Misalnya kamu punya rejeki bisa banget kasih orang lain"

"Nanti uang aku habis, Ma?"

"Tenang, Allah bilang rejekinya akan diganti bahkan ditambah"

"Tapi kan Allah tidak langsung ganti, Ma"

"Yeee, kata siapa? Kalau kamu ikhlas niat ibadah , insyaAllah diganti berlipat. Percayalah sama Allah ya Nak!"

"Siap, Ma"

Anak saya kebetulan jarang jajan. Serius, dari dulu saya hampir tidak pernah mendengar mereka merengek untuk memiliki suatu barang. Jajan ya kalau saya tawarin atau mereka kalau ingin beli jajan itu selalu tanya dulu ada uang tidak buat beli jajan? Jadi saya selalu melihat uang jajan yang diberikan setiap minggu itu utuh. Ya mungkin berkurang beberapa rupiah saja, tapi masih sangat banyak. 

Masalah jajan ini guru sekolah anak saya sampai tanya kenapa kok anaknya tidak jajan? Saya sih jawabnya tidak tahu karena setiap mereka ke sekolah pasti bawa uang jajan dan bekal. Jadi ya cuma makan bekalnya saja sama minum (Bisa refill air minum di kelas) itu saja. Guru anak saya sampai geleng-geleng dengan anak saya yang hemat dibanding teman-teman sekelasnya. 

Tapi walau anak-anak saya hemat, alhamdulillah setiap jumat dia selalu ingat masukkan uang ke kotak amal saat sholat jumat dari menyisihkan uang jajan mereka. Dan ternyata di Sekolah, anak-anak juga beberapa kali membelikan makan untuk temannya yang saat itu tidak punya uang jajan. Ya tidak mahal 1000-2000 biasanya, itupun tidak sering kan.

Melatih anak sedekah sebenarnya bisa melatih rasa kasih sayang dalam diri mereka. Dan ini bisa dilatih sejak kecil agar mereka nanti tumbuh menjadi anak-anak yang berbudi dan tinggi jiwa kemanusiaannya. Ya tahu sendiri anak-anak biasanya kalau jadi hak milik suka tidak mau ngalah, tapi bila konsep sedekah ini diajarkan nanti mereka akan tergerak sendiri untuk saling atau bisa berbagi.

Konsep Sebab Akibat Buat Anak dalam Hukum Sedekah

Sedari kecil, saya selalu mengajarkan konsep sederhana yang anak mudah mengerti yaitu sebab akibat dalam segala hal. Salah satu contoh yang gampang itu bisa dilihat kenapa anak saya tidak suka jajan. Karena bila jajan  maka uangnya habis sekejap. Atau contoh lain, kalau tidak belajar tidak akan bisa mengerjakan ujian. Sederhana dan mudah dimengerti konsep ini saya bawa ke anak-anak.

Untuk sedekah karena ini agar mendapat pahala dari Allah, konsep sebab akibat jadinya saya ajarkan juga secara sederhana.Bila sering bersedekah, Allah akan ganti berkali-kali lipat rejeki. Yang penting ikhlas dulu, insyaAllah Allah ganti. Walau rasa ikhlas sendiri ini benar-benar personal karena lihat hati, saya sendiri tidak bisa menebak anak saya ikhlas apa tidak. Ya yang penting sudah berusaha. Iya nggak?

Dengan mengajarkan hukum sedekah pakai konsep sebab akibat ini akan membuka hati anak dalam membaca situasi juga menurut saya. Hukum sedekah sendiri sebenarnya tidak wajib atau bisa kita bilang sunnah, dikerjakan dapat pahala dan bila tidak ya tidak apa-apa. Yang pasti anak jangan sampai sedekahnya jadi bergeser ke haram atau makruh.

Yang pertama, ketika hukum sedekah menjadi wajib bila anak melihat ada yang benar-benar kesusahan, kelaparan ataupun meninggal. Maka anak wajib membantu dengan kemampuannya. Bila membantunya, maka anak akan mendapat pahala (Konsep sebab akibat).

Yang kedua, ketika hukum sedekah menjadi sunnah bila anak melihat ada yang perlu dia bantu baik dalam keadaan susah atau senang. Maka anak boleh membantu sebisanya selama dia bisa tidak terpaksa. Karena bila membantu, maka akan mendapat pahala (Lagi-lagi konsep sebab akibat)

Yang ketiga, ketika hukum sedekah menjadi makruh bila anak ternyata membantu tapi dengan memberikan barang yang tidak bermanfaat untuk orang lain. Misalnya memberikan sepatu yang bayi bekas miliknya pada temannya. Dan ini tidak akan terpakai kan, jadinya sedekahnya sia-sia karena yang menerima juga tidak bisa memakainya.

Yang keempat, ketika hukum sedekah menjadi haram bila anak memberikan barang karena hasil mencuri atau barang yang diberikan malah digunakan untuk mencuri. Misalnya memberikan uang jajan untuk temannya dengan memaksa orang tua, jadinya dia bukannya mendapat pahala malah mendapat dosa.

Semua bisa dikaitkan dengan sebab-akibat konsepnya kan?

Sedekah Hati, Lisan dan Perbuatan Buat Anak

Anak  bersedekah boleh kok! Harus tetap diajarkan sejak dini, agar bisa menumbuhkan rasa sosial tinggi kepada sesama manusia. Tapi anak juga punya keterbatasan, selain dia masih kecil dia juga belum memiliki penghasilan sendiri. Ya nggak?

Karena itu, jangan lupa ajarkan anak juga kalau sedekah buat orang lain itu bukan hanya tentang uang. Anak bisa melakukannya dengan hal lain, karena sedekah bisa dengan hati, lisan atau perbuatan yang mana bisa anak pilih untuk menolong seseorang. Karena bagaimanapun juga kita wajib mengajarkan anak untuk  bisa mampu atau bisa. Jangan sampai anak malah jadi terpaksa, yang tadinya ikhlas dan ingin dapat pahala jadi hilang deh. Karena menolong orang lain itu tetap harus sesuai kemampuan.

Yang tidak kalah penting jangan lupa untuk memberikan role model buat anak ya. Karena contoh dari orang tua akan sangat mudah diingat anak sampai kapanpun juga. Bukankah kita juga ingin memberikan yang terbaik demi mendidik anak? Mendidik dengan hati dan sedekah pakai hati akan sangat luar biasa dijadikan panutan buat anak. 

Dengan mengajari anak konsep sedekah, insyaAllah akan terbentuk pribadi dengan empati yang baik. InsyaAllah, semoga anak-anak saya juga. Aamiin. 

Jadi, sudahkah anak kamu sedekah hari ini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun